Summary: |
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan
tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, terutama pada anak
usia prasekolah yang sedang dalam masa penting dalam perkembangan fisik dan
psikologinya. Masalah gigi berlubang dialami oleh 85% anak di bawah 5 tahun di
Indonesia salah satu penyebabnya adalah kebiasaan minum susu botol pada usia
akhir balita. Karies dapat diperparah bila anak diberikan susu botol sebagai
pengantar tidur karena selama tidur produksi saliva sangat lambat sehingga
menurunkan reflek menelan yang kemudian hisapan terakhir sebelum anak
tertidur menggenang di dalam mulut dan berkontak dengan gigi selama berjamjam.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
pemberian susu botol sebagai pengantar tidur terhadap tingkat keparahan karies
gigi pada anak usia 4-6 tahun.
Metodologi Penelitian: Jenis dari penelitian ini adalah penelitian observational
analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel penelitian
dilakukan dengan teknik total sampling yang terdiri dari 72 anak TK. Cara
pengukuran tingkat keparahan karies diukur dengan pemeriksaan Caries Severity
Index (CSI). Analisis data menggunakan uji t tidak berpasangan.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 18 anak minum susu botol
sebagai pengantar tidur dan 54 anak tidak minum susu botol sebagai pengantar
tidur. Hasil skor rata-rata tingkat keparahan karies pada anak yang minum susu
botol sebagai pengantar tidur adalah 2,69 dan yang tidak minum susu botol
swbagai pengantar tidur adalah 1,97. Terdapat hubungan antara pemberian susu
botol sebagai pengantar tidur dengan tingkat keparahan karies gigi pada anak usia
4-6 tahun di Kasihan, Bantul.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pemberian susu botol sebagai pengantar
tidur dengan tingkat keparahan karies gigi pada anak usia 4-6 tahun di Kasihan,
Bantul.
Kata Kunci: tingkat keparahan karies gigi, pemberian susu botol menjelang tidur
|