Summary: |
Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal juga sebagai kota pelajar di I ndonesia. H al ini menggambarkan besarnya jumlah pelajar d i Yogyakarta. Terlebih di Kabupaten Sleman yang tiap tahunnya ju mlah pelajar terus bertambah sejalan dengan pertumbuhan penduduk . Hal ini berdampak pada bertambahnya zona pemukiman ya ng semakin meluas serta menyebar di Kabupaten Sleman. Oleh karena itu diperlukan perencanaa n yang baik terhadap penyediaan zona sekolah guna mendukung pertambahan jumlah pelajar tersebut . Bangkitan perjalanan pelajar yang menuju zona sekolah , dapat menimbulkan masalah terhadap sistem tra nsportasi apabila tidak dilakukan pen gaturan te rhadap zona pemukiman dan sekolah. Penelitian ini adalah membangun model bangkitan perjalanan (trip generation) pelajar di kabupaten Sleman, dengan menggunakan sampel dari Kecamatan Seyegan, Tempel dan Turi. Yang berupa model bangkitan perjalanan (trip production) dan tarikan perjalanan (trip attraction) berdasarkan data hasil survey Origin - Destination pada tahun 2015. Pada penelitian ini dilakukan pendekatan dengan menggunakan regresi linier dengan aplikasi SPSS (Stasistical Product and Service S olution) untuk menghasilkan persamaan linier. Pemodelan bangkitan perjalanan yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa sebaran spasial bangkitan perjalanan (trip production) dan tarikan perjalanan (trip attraction) serta model matematis yang diolah denga n program SPSS. Variable bebas yang mempengaruhi bangkitan perjalanan adalah populasi penduduk sedangkan untuk tarikan perjalanan adalah jumlah pelajar. Berdasarkan hasil analisis maka dapat diketahui bahwa depok merupakan zona dengan bangkitan perjalanan dan tarikan perjalanan terbesar. Kata kunci: Bangkitan Perjalanan, Sleman, SPSS, Transportasi.
|