Summary: |
Waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan
suatu proyek. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian
yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan.
Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan
proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih cepat sehingga biaya yang dikeluarkan
bisa memberikan keuntungan. Dan juga menghindarkan dari adanya denda akibat
keterlambatan penyelesaian proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung
perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja
(lembur) dan penambahan tenaga kerja, serta membandingkan hasil antara biaya denda
dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan
tenaga kerja.
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari kontraktor pelaksana. Analisis data menggunakan program Microsoft
Project 2010 dan metode time cost trade off. Hasil dari program Microsoft Project 2010
adalah lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja (lembur)
sedangkan hasil dari metode time cost trade off adalah percepatan durasi dan kenaikan
biaya akibat percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Waktu dan biaya optimum akibat
penambahan jam kerja (lembur) didapat pada umur proyek 203 hari kerja dengan total
biaya proyek sebesar Rp 29.197.373.638,00 dengan efisiensi waktu proyek sebanyak
101 hari (33,22%) dan efisiensi biaya proyek sebesar Rp. Rp66.864.725,00 (1,78%). (2)
Waktu dan biaya optimum akibat penambahan tenaga kerja didapat pada umur proyek
188 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp28.969.987.123,00 dengan efisiensi
waktu proyek sebanyak 116 hari (38,16%) dan efisiensi biaya proyek sebesar
Rp.17.5888.978 (2,54%). (3) Pilihan terbaik adalah dengan penambahan tenaga kerja,
karena menghasilkan efisiensi waktu dan biaya yang paling tinggi dengan efisiensi waktu
proyek sebanyak 116 hari (38,16%) dan efisiensi biaya proyek sebesar Rp.17.588.978
(2,54%). (4) Biaya mempercepat durasi proyek (penambahan jam lembur atau
penambahan tenaga kerja) lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus
dikeluarakan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.
|