Summary: |
Pesatnya perkembangan teknologi di sektor tranportasi saat ini akan berdampak pada kondisi lingkungan. Aktivitas transportasi yang meningkat terutama kendaraan bermotor akan memicu terjadinya pencemaran udara. Bertambahnya jumlah penduduk yang tinggal di Yogyakarta akan berdampak pada jumlah kendaraan bermotor yang mengakibatkan peningkatan pada konsentrasi pencemarnya. Melonjaknya jumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta setiap tahunnya akan diikuti dengan bertambahnya penggunaan kendaraan pribadi. Penggunaan kendaraan pribadi yang meningkat akan memicu terjadinya pencemaran lingkungan terutama pencemaran udara. Perlunya pengurangan kendaraan pribadi dalam upaya mengurangi pencemaran udara salah satunya melakukan perpindahan moda dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Dalam penilitian ini tujuan yang ingin dicapai ialah mengetahui besar polutan yang dihasilkan oleh kendaraan sebelum dan setelah adanya shelter, mebandingkan polutan yang dihasilkan sebelum dan setelah adanya shelter dengan standar baku mutu udara ambien DIY, serta mengetahui tingkat pencemaran udara yang di akibatkan oleh kepadatan kendaraan dengan parameter baku mutu udara ambien DIY. Manfaat dari penelitian ini ada empat yaitu data hasil penelitian dapat dipergunakan untuk mengetahui besarnya polutan yang dihasilkan oleh kendaraan di zona selatan UMY sebelum dan setelah adanya shelter Trans Jogja, memberi gambaran tentang bahaya polusi udara bagi manusia dan memberi gambaran bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan kendaraan agar kedepannya dapat menggunakan kendaraan secara efektif dan efisien, menjadi bahan masukkan bagi UMY sebagai penentuan kebijakan untuk pengurangan emisi kendaraan, dan menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya. Penelitian dilaksanakan di area parkir zona selatan UMY pada hari Kamis tanggal 3 Maret 2016. Data primer didapat dengan mencatat waktu tempuh dari jenis kendaraan mobil dan sepeda motor pada saat melintas dengan jarak yang telah ditentukan dengan menggunakan metode penelitian analisa spot speed. Dan data sekunder diperoleh dari pihak instansi lain. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa polutan CO sebesar 56,1755 ppm dan HC sebesar 9,3075 ppm telah melebihi baku mutu dan polutan NOx sebesar 0,0532 ppm dan PM sebesar 7,6804 ðœ‡ð‘”/ð‘š3 masih dibawah baku mutu sebelum adanya shelter dan setelah adanya shelter terjadi penurunan emisi gas buang terhadap polutan HC yang dihasilkan yaitu sebesar 1,1583 ppm, dan untuk polutan CO telah berada di bawah baku mutu sebesar 7,1875. Semakin besar volume kendaraan maka emisi polutan yang dihasilkan akan semakin menigkat. Kata Kunci : Emisi gas buang, Pencemaran Udara, CO, HC, NOx, dan PM.
|