Summary: |
Dalam pelaksannan proyek konstruksi ada tiga faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dan
kegagalan pada suatu proyek yaitu waktu, biaya dan mutu. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat
dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan.
Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan
kontrak atau bahkan lebih cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan. Dan juga
menghindarkan dari adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek.
Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan
variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja, serta membandingkan hasil antara
biaya denda dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja.
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari kontraktor
pelaksana. Analisis data menggunakan program Microsoft Project 2010 dan metode time cost trade off. Hasil
dari program Microsoft Project 2010 adalah lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam
kerja (lembur) sedangkan hasil dari metode time cost trade off adalah percepatan durasi dan kenaikan biaya
akibat percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)Waktu dan Biaya total proyek pada kondisi normal
sebesar 145 hari dengan biaya Rp.13.927.020.979, dengan penambahan 1 jam kerja lembur didapaktan
durasi crashing 129 hari dan dengan biaya sebesar Rp13.928.998.036, pada penambahan 2 jam kerja lembur
didapatkan durasi crashing 114 hari dan biaya sebesar Rp13.932.868.910 dan pada penambahan 3 jam kerja
lembur didapatkan durasi crashing 112 hari dengan biaya Rp13.936.983.498 (2) Waktu dan Biaya total
proyek pada kondisi normal sebesar 145 hari dengan biaya Rp.13.927.020.979, pada penambahan tenaga
kerja 1 didapaktan durasi crashing 129 hari dan dengan biaya sebesar Rp13.927.287.242, pada penambahan
Tenaga kerja 2 didapatkan durasi crashing 114 hari dan biaya sebesar Rp13.927.190.170 dan untuk
penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 112 hari dengan biaya Rp13.927.215.523.
(3)Penambahan Lembur 1 jam dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja 1 pada durasi ke 136 hari
penambahan jam lembur lebih efektif di bandingkan dengan penambahan tenaga kerja akan tetapi pada durasi
selanjutnya penambahan jam lembur lebih efektif karena dengan durasi yang sama biaya lebih murah di
bandingkan dengan penambahan tenaga kerja. Pada penambahan jam lembur 2 jam jika di bandingkan
dengan penambahan tenaga kerja 2 yang lebih efektif adalah dengan menambah tenaga kerja karena dari
segi durasi dan biaya lebih cepat dan murah. Dan pada penambahan jam lembur 3 jam jika di bandingkan
dengan penambahan tenaga kerja 3 yang lebih efektif juga dengan menambah tenaga kerja di bandingkan
dengan menambah jam lembur jika di lihat dari durasi dan biaya nya. (4)Biaya mempercepat durasi proyek
pada penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang
harus dikeluarakan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.
|