Summary: |
Masalah transportasi perkotaan saat ini sudah merupakan masalah utama
yang sulit dipecahkan di kota-kota besar. Kemacetan lalu lintas yang terjadi sudah
sangat mengganggu aktivitas penduduk. Kemacetan akan menimbulkan berbagai
dampak negatif, baik terhadap pengemudi maupun ditinjau dari segi ekonomi dan
lingkungan. Bagi pengemudi kendaraan kemacetan akan menimbulkan ketegangan
(stress). Selain itu juga akan menimbulkan dampak negatif ditinjau dari segi ekonomi
berupa kehilangan waktu karena perjalanan yang lama serta bertambahnya biaya
operasional kendaraan. Simpang yang dianalisis pada penelitian ini adalah simpang
bersinyal Ring Road Monumen Jogja Kembali (Monjali) dikarenakan jalan tersebut
merupakan salah satu akses utama menuju Kota Yogyakarta dan wilayah komersil di
Kota Sleman. Penelitian yang di lakukan diharapkan dapat memperbaiki tingkat
kinerja simpang tersebut. Hasil yang didapatkan dari analisa ini dengan
menggunakan metode MKJI melalui survey traffic counting pada 10 Maret 2016
pukul 06.00 – 18.00, maka didapatkan jam puncak pada 07.00 – 08.00 WIB, nilai
derajat kejenuhan (DS) pada lengan Utara sebesar 1,56, lengan Timur sebesar 0,77,
lengan Selatan sebesar 1,06 dan lengan barat sebesar 0,98. Panjang antrian (QL)
lengan Utara sebesar 350 meter, lengan Timur 100 meter, lengan Selatan 152 meter,
dan lengan barat 100 meter, tundaan rata-rata simpang sebesar 254,50 det/smp.
Pada simpang Monjali dikatagorikan mempunyai tingkat pelayanan lalu lintas F
(buruk sekali). Untuk memperbaiki kinerja simpang tersebut maka dilakukan
beberapa perbaikan berupa alternatif (skenario) perancangan ulang volume jam
puncak, pengaturan ulang satu jam rata-rata, pelebaran jalan dan perubahan arah
arus LTOR pada lengan utara, dan pengaturan jalan satu arah pada lengan utara.
Pada penelitian ini hasil analisa simpang dimodelkan pada software VISSIM 8.0
dengan hasil skenario terbaik berupa pengaturan jalan satu arah pada lengan utara
sehingga tingkat pelayanan yang semula F meningkat menjadi D (kurang).
|