Summary: |
Kondisi curah hujan yang tinggi khususnya negara tropis sering
menyebabkan terjadinya banjir atau genangan di ruas-ruas jalan, terutama jalan
perkotaan. Terjadinya genangan air pada ruas jalan dikarenakan aliran air
terhambat untuk masuk kedalam drainase. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa desain inlet pada saluran drainase jalan raya yang tidak sesuai dengan
kondisi dilapangan. Seharusnya jarak antar inlet, dimensi, dan jenis inlet
disesuaikan dengan debit air hujan dan lebar jalan yang ada. Street Inlet ini
merupakan lubang di sisi-sisi jalan yang berfungsi untuk menampung dan
menyalurkan limpasan air hujan yang berada di sepanjang jalan menuju ke
dalam saluran drainase. Sesuai dengan kondisi dan penempatan saluran serta
fungsi jalan yang ada, maka pada jenis penggunaan saluran terbuka, tidak
diperlukan street inlet, karena ambang saluran yang ada merupakan bukaan
bebas.
Penelitian dilakukan pada sebuah prototype yang menggambarkan
kondisi ruas jalan raya dengan modifikasi street inlet seperti kondisi di lapangan.
Metode analisis debit limpasan permukaan di gunaan metode rasional, analisis
dimensi inlet di gunakan kaidah hidrolika yang berlaku. Adapun data input yang
di gunakan ialah data curah hujan, jenis jalan, jenis inlet street, limpasan hujan
atau genangan, kondisi saluran drainase, regresi linier. Penelitian ini membahas
tentang kinerja inlet jalan untuk mengurangi genangan akibat limpasan hujan
(dengan model street inlet persegi panjang di bahu jalan). Pada penelitian yang
dilakukan jenis inlet yang akan di gunakan ialah gutter inlet yang mempunyai
bukaan horizontal.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa intensitas hujan rata rata yang di
hasilkan dari pengujian hujan alternatif 1 dengan variasi pertama yaitu 37,16
mm/jam, variasi kedua 35,98 mm/jam dan ketiga 37,51 mm/jam. Untuk pengujian
hujan alternatif 2 variasi pertama yaitu 34,49 mm/jam, variasi kedua 33,76
mm/jam dan variasi ketiga 34,26 mm/jam. Untuk volume genangan tertinggi
terjadi pada 1 lubang inlet dengan hujan alternatif 1 pada menit ke-24yaitu 2,46
liter dan alternatif hujan 2 pada menit ke-30 yaitu 1,32 liter . Nilai debit limpasan
puncak terbesar dengan hujan alternatif 1 berada pada 3 lubang inlet menit ke-30
yaitu 3,13 liter/menit sedangkan pada hujan alternatif 2 debit limpasan puncak
pada menit ke-30 yaitu 3,07 liter/menit. koefisien limpasan rata rata yang di
hasilkan dari pengujian hujan alternatif 1 dengan variasi pertama yaitu 0,73 ,
variasi kedua 0,79 dan ketiga 0,79. Untuk pengujian hujan alternatif 2 variasi
pertama yaitu 0,72, variasi kedua 0,79 dan variasi ketiga 0,83
|