Summary: |
Waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan
kegagalan suatu proyek. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari
waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan
mutu hasil pekerjaan. Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk
memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih
cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan dan juga
menghindarkan adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek. Tujuan
penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek
dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja,
serta membandingkan hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sesudah
penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja.
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang diperoleh dari kontraktor pelaksana. Analisis data menggunakan program
Microsoft Project 2010 dan metode time cost trade off. Hasil dari program
Microsoft Project 2010 adalah lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari
penambahan jam kerja (lembur) sedangkan hasil dari metode time cost trade off
adalah percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan durasi dalam
setiap kegiatan yang dipercepat.
Waktu normal proyek adalah 115 hari. Waktu dan biaya optimum akibat
penambahan lembur 1 jam didapat pada umur proyek 104,98 hari kerja dengan
total biaya proyek sebesar Rp.6.056.110.917,11. Untuk penambahan lembur 2
jam didapat pada umur proyek 101,24 hari kerja dengan total biaya proyek
sebesar Rp.6.045.515.615,74 dan untuk penambahan lembur 3 jam didapat pada
umur proyek 97,92 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar
Rp.6.041.418.149,56. Dari ketiga penambahan jam lembur didapatkan biaya
termurah yaitu terdapat pada penambahan lembur 3 jam dengan durasi 97,92
hari dan total biaya proyek Rp.6.041.418.149,56. Waktu dan biaya total akibat
penambahan tenaga kerja 1 didapat pada umur proyek 104,98 hari kerja dengan
total biaya proyek sebesar Rp.6.049.998.075,53. Untuk penambahan tenaga kerja 2 didapat pada umur proyek 101,24 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar
Rp.6.042.355.075,59, dan untuk penambahan tenaga kerja 3 didapat pada umur
proyek 97,92 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp.6.032.372.481,17.
Biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan jam lembur atau
penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus
dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.
|