Summary: |
Beton banyak digunakan sebagai bahan bangunan di Indonesia karena
mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan bahan struktur lain. Kelebihan
beton tersebut diantarnya adalah bahan baku yang mudah didapat, harga relatif
murah, mudah dibentuk sesuai kebutuhan, dan tidak memerlukan biaya yang terlalu
mahal dalam perawatannya. Disamping mempunyai kelebihan, beton juga memiliki
kekurangan dalam penggunaannya yaitu beton sulit menahan berat sendiri akibat
beban yang bekerja dan tidak mampu menahan tegangan tarik akibat memiliki sifat
getas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan
serat kawat bendrat terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah beton menggunakan
agregat kasar batu apung (pumice).
Dalam penelitian ini variasi serat kawat bendrat yang ditambahkan dalam
campuran beton yaitu 0% (normal), 0,5%, 0,75% dan 1% dengan panjang serat 50
mm diameter 1 mm. Benda uji pada penelitian ini berbentuk silinder dengan diameter
15 cm dan tinggi 30 cm. Jumlah benda uji yang dibuat sebanyak 24 buah terdiri dari
12 buah untuk pengujian kuat tekan dan 12 buah untuk pengujian kuat tarik belah,
dalam setiap variasi diambil 3 buah benda uji untuk dilakukan pengujian kuat tekan
dan kuat tarik belah. Pengujian dilakukan pada umur beton 28 hari.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, hasil pengujian kuat tekan
beton dengan agregat kasar batu apung (pumice) diperoleh persamaan y = -13913x
2
+ 406,9x + 7,247 dengan variasi serat 0%, 0,5%, 0,75% dan 1% berturut-turut
adalah 7,247 MPa, 8,934 MPa, 9,516 MPa dan 9,925 MPa. Dengan peningkatan
kuat tekan maksimum terjadi pada variasi serat 1% yaitu sebesar 38,825%. Hasil
pengujian kuat tarik belah beton dengan agregat kasar batu apung (pumice)
diperoleh persamaan y = -20003x
2
+ 400,7x + 2,145 dengan variasi serat 0%, 0,5%,
0,75% dan 1% berturut-turut adalah 2,145 MPa, 3,648 MPa, 4,025 MPa dan 4,152
MPa. Dengan peningkatan kuat tarik belah maksimum terjadi pada variasi serat 1%
yaitu sebesar 98,165%.
|