Summary: |
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang
banyak , bahkan semua makhluk hidup yang ada dimuka bumi ini. Oleh karena itu,
sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan oleh manusia serta
makhluk hidup yang lain. Namun dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan
meningkatnya taraf hidup masyarakat akan mendatangkan efek yang kurang baik
bagi lingkungan dan sungai sekitarnya karna banyak masyarakat yang masih kurang
sadar akan bahaya membuang limbah dan sampah sembarangan sehingga akan
mengalami pencemaran, Salah satu sungai yang tercemar di Yogkarta adalah
Sungai Konteng. Dari uji sampel inlet yang telah dilakukan Sungai Konteng
mempunyai nilai kadar DO sebesar 3,2 mg/l, kekeruhan 2 %, dan pH 7,5. Dari data
di atas nilai kadar DO tidak memenuhi syarat kualitas air bersih yang disarankan
Kepmenkes, karna untuk menjadi air bersih kadar DO minimal 4 mg/l. Oleh karena
itu diperlukan pengolahan sederhana untuk bisa dimanfaatkan salah satunya dengan
menggunakan model filtrasi.
Metode cara penelitian menggunakan model filtrasi buatan dengan media
pasir, arang batok dan zeolit. Cara kerja dari model filtrasi buatan ini dengan
mengambil air inlet yang berasal dari sungai kemudian memasukan air kedalam
tabung paralon yang berukuran 4 inch dengan ketebalan pasir, zeolit dan arang
batok yang berbeda-beda yaitu pada ketebalan 15 cm, 30 cm, dan 45 cm. Untuk
mendapatkan nilai kadar DO, pH, dan kekeruhan dilakukan uji laboratorium terlebih
dahulu dengan 9 sampel dan 1 inlet pada tahap awal.
Setelah air sungai melalui pengolahan menggunakan alat uji model filtrasi
buatan dengan filtrasi pasir kuarsa, zeolit dan arang batok mengalami perubahan
sebagai berikut : Kadar DO 3,2 mg/l terjadi kenaikan menjadi 6,2 mg/l, kadar
kekeruhan 2% mengalami penurunan terkecil menjadi 0,3% dan kadar pH 7,5
sudah termasuk angka aman menurut Kepmenkes RI No 907 Tahun 2002 yaitu 6,5-8,5.
|