Summary: |
Dalam pelaksanaan proyek konstruksi ada tiga faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dan
kegagalan pada suatu proyek yaitu waktu, biaya dan mutu. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat
dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan.
Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan
kontrak atau bahkan lebih cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan. Dan juga
menghindarkan dari adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek.
Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan
variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja, serta membandingkan hasil antara
biaya denda dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja.
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari kontraktor
pelaksana. Analisis data menggunakan program Microsoft Project 2016 dan metode time cost trade off. Hasil
dari program Microsoft Project 2016 adalah lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam
kerja (lembur) sedangkan hasil dari metode time cost trade off adalah percepatan durasi dan kenaikan biaya
akibat percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1).Waktu dan Biaya total proyek pada kondisi normal
sebesar 396 hari dengan biaya Rp 117,247,976,590, setelah penambahan 1 jam kerja lembur dengan durasi
crashing 361 hari dan dengan biaya sebesar Rp117,338,763,514, penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan
durasi crashing 355 hari dan biaya sebesar Rp116,725,694,230, penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan
durasi crashing 322 hari dengan biaya Rp117,928,050,205.(2) Waktu dan Biaya total proyek pada kondisi
normal sebesar 396 hari dengan biaya Rp 117,247,976,590, setelah penambahan tenaga kerja 1didapatkan
durasi crashing 361 hari dan dengan biaya sebesar Rp116,303,336,498, penambahan tenaga kerja 2
didapatkan durasi crashing 355 hari dan biaya sebesar Rp116,725,694,229, penambahan tenaga kerja 3
didapatkan durasi crashing 322 hari dengan biaya Rp116,305,912,346. (3) Pada penambahan tenaga kerja
dan lembur didapatkan hasil dan pertimbangan :Penambahan Jam Lembur dan Tenaga Kerja 1: penambahan
tenaga kerja lebih efisien jika dibandingkan dengan menambah jam lembur karena biaya yang dikeluarkan
lebih kecil, penambahan Jam Lembur dan Tenaga Kerja 2 : penambahan tenaga kerja lebih efisien jika
dibandingkan dengan menambah jam lembur karena biaya yang dikeluarkan lebih kecil, penambahan Jam
Lembur dan Tenaga Kerja 2: penambahan jam lembur lebih efisien jika dibandingkan dengan menambah
tenaga kerja karena biaya yang dikeluarkan lebih kecil.
(4)Biaya mempercepat durasi proyek pada penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih
murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarakan apabila proyek mengalami keterlambatan dan
dikenakan denda.
|