Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Dari Yogyakarta Terhadap Kuat Tekan Beton
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan. Bahan penyusun beton terdiri dari semen, agregat kasar, agregat halus, air. Karakteristik kualitas agregat kasar yang digunakan sebagai komponen struktural beton memegang peranan penting dalam m...
Main Author: | Andri Nanda Pratama |
---|---|
Format: | Skripsi S1 |
Language: | Bahasa Indonesia |
Published: |
Jur. Teknik Sipil Fak. Teknik UMY
2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=73582 |
id |
oai:lib.umy.ac.id:73582 |
---|---|
recordtype |
oai_dc |
spelling |
oai:lib.umy.ac.id:735822021-06-16T13:09:35ZPengaruh Penggunaan Agregat Kasar Dari Yogyakarta Terhadap Kuat Tekan Beton Andri Nanda PratamaAgregat kasar, Clereng, Kali Progo, Merapi, Kuat tekan betonBeton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan. Bahan penyusun beton terdiri dari semen, agregat kasar, agregat halus, air. Karakteristik kualitas agregat kasar yang digunakan sebagai komponen struktural beton memegang peranan penting dalam menentukan karakteristik kualitas struktur beton yang dihasilkan, sebab agregat kasar mengisi sebagian besar volume beton. Penelitian ini menggunakan beton normal dengan kuat tekan beton rencana 19 Mpa yang merupakan campuran air, semen, agregat halus,dan agregat kasar. Agregat kasar yang digunakan pada penelitian ini berasal dari semua lokasi yaitu dari Clereng, Kali Progo dan Gunung Merapi. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan uji tekan beton dilakukan pada umur 28 hari. Salah satu yang diamati pada penelitian ini yaitu pengaruh penggunaan agregat kasar dari daerah Yogyakarta terhadap kuat tekan beton. Penelitian ini menggunakan agregat kasar yang berasal dari Clereng, Kali Progo, dan Merapi, masing-masing variasi kerikil dibuat sebanyak 3 benda uji. Hasil uji kuat tekan beton dengan menggunakan kerikil Clereng memiliki kuat tekan yang lebih tinggi yaitu sebesar 21,3 Mpa, dan beton dengan menggunakan kerikil Kali Progo sebesar 17,49 Mpa, dan nilai kuat terendah terdapat pada beton yang menggunakan kerikil Gunung Merapi yaitu sebesar 15,9 Mpa.Jur. Teknik Sipil Fak. Teknik UMY2016Skripsi S186 pgTA 2016 167Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=73582 |
institution |
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Bahasa Indonesia |
topic |
Agregat kasar, Clereng, Kali Progo, Merapi, Kuat tekan beton |
spellingShingle |
Agregat kasar, Clereng, Kali Progo, Merapi, Kuat tekan beton Andri Nanda Pratama Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Dari Yogyakarta Terhadap Kuat Tekan Beton |
description |
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum
digunakan. Bahan penyusun beton terdiri dari semen, agregat kasar, agregat
halus, air. Karakteristik kualitas agregat kasar yang digunakan sebagai
komponen struktural beton memegang peranan penting dalam menentukan
karakteristik kualitas struktur beton yang dihasilkan, sebab agregat kasar mengisi
sebagian besar volume beton.
Penelitian ini menggunakan beton normal dengan kuat tekan beton
rencana 19 Mpa yang merupakan campuran air, semen, agregat halus,dan
agregat kasar. Agregat kasar yang digunakan pada penelitian ini berasal dari
semua lokasi yaitu dari Clereng, Kali Progo dan Gunung Merapi. Benda uji yang
digunakan pada penelitian ini berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm
dan tinggi 30 cm dengan uji tekan beton dilakukan pada umur 28 hari.
Salah satu yang diamati pada penelitian ini yaitu pengaruh penggunaan
agregat kasar dari daerah Yogyakarta terhadap kuat tekan beton. Penelitian ini
menggunakan agregat kasar yang berasal dari Clereng, Kali Progo, dan Merapi,
masing-masing variasi kerikil dibuat sebanyak 3 benda uji. Hasil uji kuat tekan
beton dengan menggunakan kerikil Clereng memiliki kuat tekan yang lebih tinggi
yaitu sebesar 21,3 Mpa, dan beton dengan menggunakan kerikil Kali Progo
sebesar 17,49 Mpa, dan nilai kuat terendah terdapat pada beton yang
menggunakan kerikil Gunung Merapi yaitu sebesar 15,9 Mpa. |
format |
Skripsi S1 |
author |
Andri Nanda Pratama |
author_sort |
Andri Nanda Pratama |
title |
Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Dari
Yogyakarta Terhadap Kuat Tekan Beton
|
title_short |
Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Dari
Yogyakarta Terhadap Kuat Tekan Beton
|
title_full |
Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Dari
Yogyakarta Terhadap Kuat Tekan Beton
|
title_fullStr |
Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Dari
Yogyakarta Terhadap Kuat Tekan Beton
|
title_full_unstemmed |
Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Dari
Yogyakarta Terhadap Kuat Tekan Beton
|
title_sort |
pengaruh penggunaan agregat kasar dari
yogyakarta terhadap kuat tekan beton |
physical |
86 pg |
publisher |
Jur. Teknik Sipil Fak. Teknik UMY |
publishDate |
2016 |
url |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=73582 |
isbn |
TA 2016 167 |
_version_ |
1702752974711816192 |
score |
14.79448 |