Summary: |
Pertumbuhan teknologi IPTV di Indonesia khususnya di kota Semarang tidak berkembang secara signifikan, dibandingkan dengan perkembangan di luar negeri. Sehingga dibutuhkan suatu penelitian tentang penyebab kurang berkembangnya penerimaan teknologi IPTV. Salah satu produk PT Telkom yang menggunakan teknologi IPTV adalah Groovia TV. Dalam memberikan layanan Groovia TV, PT Telkom melakukan peningkatan performa jaringan, dari usaha ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan melalui triple play, telepon/suara, data, dan multimedia, namun ternyata pelanggan Groovia TV belum signifikan. Tesis ini melakukan analisis penerimaan teknologi IPTV dengan studi kasus Groovia TV di kota Semarang. Model yang digunakan mengacu pada model TAM (Technology Acceptance Model) dan dianalisis dengan SEM (Structural Equation Modeling). Penelitian ini mengambil populasi dengan sampling acak pada pelanggan speedy yang pernah menggunakan Groovia TV baik yang masih aktif ataupun sudah berhenti di kota Semarang. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Attitude Toward IPTV (ATT) dan perceived of usefulness (PU) berpengaruh pada Intention To Use (IU). Perceived of ease of use (PEU), perceived of enjoyment, dan perceived of quality (PQ) berpengaruh pada ATT. Normative pressure (NP) dan Price Level (PL) tidak berpengaruh secara langsung terhadap IU. Keinginan pelanggan menggunakan Groovia TV dipengaruhi oleh persepsi kualitas layanan, kesukaan yang dirasakan, kemudahan dalam menggunakan dan manfaat yang diperoleh, sehingga bagi PT Telkom sebagai provider empat hal tersebut yang harus menjadi perhatian, apalagi Groovia TV berjalan dengan bandwidth yang cukup besar, jaringan akses yang dilewatinya harus handal.
|