JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI:Implementasi Wavelet Haar dan Jaringan Tiruan Pada Pengenalan Pola Selaput Pelangi Mata

Pengenalan pola selaput pelangi mata atau citra iris mata banyak digunakan untuk tujuan mengidentifikasi identitas seseorang karena iris mata memiliki keunikan, kekonsistenan dan kestabilan yang tinggi bertahun-tahun. Pada penelitian ini akan dilakukan proses pengenalan citra iris mata dengan metode...

Full description

Main Author: Yuwono Indro Hatmojo
Format: Jurnal
Language: Bahasa Indonesia
Published: Teknik elektro UGM 2014
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=82514
PINJAM
Summary: Pengenalan pola selaput pelangi mata atau citra iris mata banyak digunakan untuk tujuan mengidentifikasi identitas seseorang karena iris mata memiliki keunikan, kekonsistenan dan kestabilan yang tinggi bertahun-tahun. Pada penelitian ini akan dilakukan proses pengenalan citra iris mata dengan metode alihragam gelombang singkat wavelet Haar level 3 dan Jaringan syaraf tiruan jenis LVQ, diharapkan akan mengetahui sistem pengenalan pola citra iris mata yang membutuhkan waktu yang singkat dalam proses pencocokannya dengan menggunakan metode tersebut. Obyek dalam penelitian ini adalah citra iris mata berwarna jenis PNG dengan ukuran piksel 128 x 128. Parameter yang digunakan ialah dengan menvariasikan nilai learning rate 0,01 dan 0,05; jumlah neuron 30 dan 40; serta nilai epoh 100 dan 200. Nilai-nilai parameter tersebut divariasikan sehingga akan didapatkan nilai-nilai parameter yang paling efektif dan efisien serta waktu yang relatif singkat dalam proses pengenalan pola citra iris tersebut.Hasil pengujian yang dilakukan pada metode alihragam gelombang singkat jenis Haar level 3 yang dipadukan dengan jaringan syaraf tiruan jenis LVQ dapat berfungsi dengan baik dalam proses pencarian citra iris mata. Metode tersebut memberikan kecepatan pencocokan yang pendek dan tingkat keakuratan yang tinggi. Perubahan nilai learning rate, jumlah neuron dan nilai epoh ternyata mempengaruhi kinerja jaringan. Kecepatan pencocokan citra iris mata memiliki waktu tercepat yaitu 2,15 detik dan tingkat keakuratan atau keberhasilan pencarian citra iris tertinggi yaitu 87% pada saat nilai learning rate 0,01; jumlah neuron 40 serta nilai epoh 100.
ISBN: ISBN: ISSN : 2301-4156