Summary: |
Perekonomian Provinsi Bangka Belitung memiliki ketergantungan terhadap timah sangat tinggi.
Data BPS 2013 menunjukkan timah menyumbang 33.60% PDRB dan diperkirakan lebih dari 70% bila dengan
efek multiplier (Megawandi, 2013). Akan tetapi industri tambang timah saat ini menghadapi permasalahan
yang kompleks diantaranya hilirisasi belum berkembang (Widyatmiko, 2012), kerusakan lingkungan (Sapanli,
2009; Inonu, 2010; Walhi, 2013), tambang inkonvensional liar (Elfida, 2007; Sapanli, 2010), hukum dan perizinan
yang tumpang tindih (Purba, 2007; Hayati, 2011; Bastida dan Paramita, 2013), permasalahan sosial (Aziz dan
Salim, 2005; Zulkarnaen, et al., 2005; Erman, 2007; Resosudarmo dan Subiman, 2010), kerusakan hutang
lindung (Sidabukke, 2011) dan permasalah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model bisnis
industri tambang timah di Bangka Belitung yang berkelanjutan sehingga permasalahn tersebut dapat diselesaikan.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah in-depth interview terstruktur stakeholder pakar.
Hasil kajian menunjukkan bagan yang merupakan hubungan yang saling terkait terhadap elemen-elemen yang
menciptakan dan memberikan nilai bagi industri maupun Negara. Model bisnis timah kajian ini berupa bagan
yang merupakan alur dari proses penambangan hingga perdagangan
|