Summary: |
113Technical PaperAnalisis Debit Sungai dengan Menggunakan Model SWATpada DAS Cipasauran, BantenDischarge Analysis using SWAT Model at Cipasauran Watershed, BantenMaulana Ibrahim Rau, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor.Nora Pandjaitan, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor.Email: noraherdiana12@gmail.com.Asep Sapei, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor.Email: asep_sapei@yahoo.comAbstractTotal water demand at non industrial and industrial region in Cilegon is increasing. With its water production capacity of 2,000 l/s, PT Krakatau Tirta Industri (KTI) cannot fulfill the amount number of demand from the industrial and domestic sectors at Cilegon. To cover the shortage of water supply of ±600 l/s, PT KTI requires taking water from Cipasauran Watershed. The objective of this study was to analyze river discharge of Cipasauran Watershed using SWAT model. Input data such as soil characteristics, climate data, landuse, and hydrology data at the area of the watershed were gathered and put at the data input file. In SWAT simulation, 4 processes were done, i.e. watershed delineation, hydrological response unit (HRU) forming, data process and SWAT simulation, and visualization process. The result showed that the daily and monthly calibration process crossed 84% and 83% with the 95PPU area, with daily and monthly p-factor value of 0.84 and 0.83. Thus, calibrated model result was valid, though R2 and NS value were not satisfied. Using the validated SWAT model, the daily discharge in Cipasauran Watershed was about 0 - 3.309 m3/s, whereas the monthly discharge was 0.648 - 3.266 m3/s. This showed that daily and monthly PT KTI’s water demand of 0.6 m3/s were fulfilled about 98.22% and 100%. Within the future time, the SWAT model could be potentially used as an assessment for predictive scenarios. However, to gain optimum results, well-observed and precise data is highly required, especially for such calibrations and validations.Keywords:Cipasauran watershed, discharge analysis, NS value, parameter calibration, SWAT modelAbstrakKebutuhan air untuk wilayah industri dan non industri di Cilegon terus meningkat. Dengan kapasitas produksi air sebesar 2000 l/s, PT Krakatau Tirta Industri (KTI) tidak dapat memenuhi semua kebutuhan air dari berbagai sektor di Cilegon. Untuk memenuhi kekurangan pasokan air sebesar 600 l/s maka PT KTI harus mengambil tambahan air dari DAS Cipasauran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis debit sungai di DAS Cipasauran dengan menggunakan model SWAT. Data mengenai kondisi DAS yang telah disiapkan yaitu berupa data karakteristik tanah, data iklim, data tata guna lahan dan data hidrologi kemudian dimasukkan ke data input file. Proses simulasi model SWAT dilakukan melalui 4 tahapan yaitu deliniasi DAS, pembentukan hydrological response unit (HRU), pengolahan data dan simulasi model serta visualisasi hasil. Hasil analisis menunjukkan bahwa proses kalibrasi harian dan bulanan masing-masing berpotongan 84% dan 83% dengan 95PPU areal, dengan nilai p-factor sebesar 0.84 untuk harian dan 0.83 untuk bulanan. Dengan demikian hasil kalibrasi model dapat dikatakan valid, meskipun diperoleh nilai R2 dan NS yang tidak memuaskan. Berdasarkan model SWAT yang telah divalidasi diperoleh besarnya debit harian DAS Cipasauran sebesar 0 - 3.309 m3/s, sedangkan debit bulanan sebesar 0.648 - 3.266 m3/s. Berdasarkan hasil tersebut maka kebutuhan air harian dan bulanan PT KTI sebesar 0.6 m3/s dapat terpenuhi masing-masing sebesar 98.22% dan 100%. Pada masa yang akan datang, model ini dapat terus digunakan untuk melakukan prediksi jenis skenario tertentu. Akan tetapi, untuk memperoleh hasil yang optimal, metode ini membutuhkan data yang valid dan tepat, terutama untuk data yang digunakan dalam proses kalibrasi dan validasi
|