PENGARUH PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR (P0) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER DALAM MENOLONG PASIEN KEGAWATDARURATAN JANTUNG PARU

Latar Belakang: Bantuan hidup dasar yang dilakukan sesegera mungkin dapat meningkatkan kemungkinan bertahan hidup, namun bantuan hidup dasar sering tidak diberikan sampai tenaga profesional datang. Padahal, bantuan hidup dasar merupakan pertolongan di luar rumah sakit yang dapat diberikan oleh orang...

Full description

Main Author: Riana Marsella
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FKU 15 UMY 609 2015
Subjects:
Online Access: http://library.umy.ac.id/katalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=71103
PINJAM
Summary: Latar Belakang: Bantuan hidup dasar yang dilakukan sesegera mungkin dapat meningkatkan kemungkinan bertahan hidup, namun bantuan hidup dasar sering tidak diberikan sampai tenaga profesional datang. Padahal, bantuan hidup dasar merupakan pertolongan di luar rumah sakit yang dapat diberikan oleh orang awam. Secara global, kejadian henti jantung yang terjadi di luar rumah sakit berkisar antara 20 – 140 per 100.000 penduduk dan yang bertahan hidup berkisar dari 2% – 11%. Mahasiswa pendidikan dokter sebelum menjadi lulusan dokter umum masih dianggap sebagai orang awam karena belum menjadi tenaga profesional. Oleh karena itu, mahasiswa pendidikan dokter juga semestinya mendapatkan pengetahuan tentang bantuan hidup dasar. Tujuan: Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh terhadap tingkat pengetahuan dalam menolong pasien kegawatdaruratan jantung paru pada mahasiswa pendidikan dokter di FKIK UMY sebelum dan sesudah diberikan pelatihan bantuan hidup dasar. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pre-experimental designs with one group pretest posttest. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dilanjutkan dengan analisis bivariat, yaitu uji Wilcoxon. Subjek penelitian adalah mahasiswa baru pendidikan dokter angkatan 2015 di FKIK UMY yang belum pernah mendapatkan pelatihan bantuan hidup dasar yang dipilih dengan metode simple random sampling. Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner yang berisi tentang beberapa pertanyaan tentang bantuan hidup dasar yang diberikan sebelum dan sesudah diberikan pelatihan bantuan hidup dasar. Hasil: Sebelum diberi pelatihan bantuan hidup dasar, terdapat 3 responden memiliki tingkat pengetahuan kurang, 46 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang, dan 3 responden memiliki tingkat pengetahuan baik. Setelah diberi pelatihan bantuan hidup dasar, semua total 52 responden memiliki tingkat pengetahuan baik. Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan pada tingkat pengetahuan mahasiswa pendidikan dokter dalam menolong pasien kegawatdaruratan jantung paru sebelum dan setelah diberikan pelatihan bantuan hidup dasar. Kata kunci: Bantuan Hidup Dasar (BHD), Resusitasi Jantung Paru (RJP), henti jantung, tingkat pengetahuan.
Physical Description: 59 Hal
ISBN: SKR FKIK 609