Summary: |
Latar Belakang : Mioma uteri sebagai salah satu penyebab kematian wanita,
dimana sebagian besar terjadi pada wanita usia subur (20-25%). Penyakit ini
ditemukan secara tidak sengaja pada saat sedang melakukan pemeriksaan
kesehatan. Keluhan penderita sangat tergantung pula dari lokasi atau jenis mioma
yang di derita.
Tujuan : Memberikan asuhan kebidanan gangguan kesehatan reproduksi pada
Nn. A umur 27 tahun dengan mioma uteri di PKU Muhammadiyah Bantul tahun
2013.
Metode Penelitian : Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif, lokasi studi
kasus di PKU Muhammadiyah Bantu, subjek studi kasus wanita usia reproduksi
Nn.A umur 27 tahun dengan mioma uteri. Waktu Studi kasus pada tanggal 4-10
Juli 2013. Teknik pengumpulan data yaitu data primer yang meliputi wawancara,
pemeriksaan fisik, pengkajian psikososial dan data sekunder yang meliputi: studi
dokumentasi, studi kepustakaan, diskusi.
Hasil Penelitian : Pasien datang dengan menstruasi tidak teratur dan teraba
benjolan pada perut bagian bawah, Hasil USG kolaborasi dokter obsgyn terlihat
massa pada daerah uterus yaitu mioma uteri dengan besarnya Ø 10 x 10 x 10cm,
diagnosa dokter Obsgyn mioma uteri, penanganannya dengan miomektomi.
Premiomektomi pasien mengalami anemia berat (Hb: 6,1 gr%) dan dapat diatasi
transfusi darah PRC 4 kolf atas dan postmomektomi (Hb: 9,9gr%) diberikan 1
kolf.
Kesimpulan : Kesimpulan menunjukkan bahwa umur, paritas infertil, makanan
berpengawet dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya mioma uteri. Terdapat
kesenjangan antara teori dan praktek yaitu kurangnya informasi yang diberikan
oleh petugas kepada pasien, hal ini tidak sejalan dengan perlindungan hak pasien
yang tercantum dalam pasal 32 poin j Undang-Undang No. 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit,
|