Asuhan Kebidanan pada Ibu Akseptor KB IUD Post Plasenta di Puskesmas Mergangsan
LatarBelakang: Metode IUD Post Placenta mempunyai keuntungan tersendiri, selain pemasangannya lebih efektif karena dilakukan setelah plasenta lahir sekaligus mengurangi angka kesakitan ibu. Pada hasil expert meeting tahun 2009 dikatakan bahwa penggunaan IUD Post Placenta dan Post Abortus perlu digal...
Main Authors: | Nuryasinta, Ciptari, MUFDLILAH, FITRIYANTI, Eka |
---|---|
Format: | KTI - Kebidanan DIII |
Language: | Indonesia |
Published: |
Universitas 'Aisyiyah Yk
2015
|
Subjects: |
id |
unisalib-14695 |
---|---|
recordtype |
oai_dc |
spelling |
unisalib-146952016-06-17Asuhan Kebidanan pada Ibu Akseptor KB IUD Post Plasenta di Puskesmas MergangsanNuryasinta, CiptariMUFDLILAHFITRIYANTI, EkaKeluarga BerencanaLatarBelakang: Metode IUD Post Placenta mempunyai keuntungan tersendiri, selain pemasangannya lebih efektif karena dilakukan setelah plasenta lahir sekaligus mengurangi angka kesakitan ibu. Pada hasil expert meeting tahun 2009 dikatakan bahwa penggunaan IUD Post Placenta dan Post Abortus perlu digalakkan karena sangat efektif, mengingat angka kelahiran rata-rata 4.000.000 per tahun (BKKBN, 2010). Tujuan: Mampu memberikan asuhan kebidanan secara holistik pada ibu akseptor KB IUD Post Plasenta di Puskesmas Mergangsan Tahun 2015. Metode: Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode deskriptif eksplanatori dengan pendekatan studi kasus. Subjek studi kasus ini Ny. E umur 26 tahun P2A0Ah2 akseptor KB IUD Post Plasenta. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, pengkajian data, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi. Analisis data yang dilakukan yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil Penelitian: Setelah diberikan asuhan selama 7 hari, didapatkan hasil: tidak adanya tanda dan gejala yang bersifat patologis, seperti lokea berbau, nyeri perut bagian bawah yang hebat, darah keluar berlebih (lebih dari 6 kali ganti pembalut), dan demam. Pada kunjungan hari ke-40 pasca persalinan, ibu mengatakan sudah tidak ada pengeluaran darah, tidak ada nyeri perut, benang IUD tidak menjulur keluar, dan ibu sudah melakukan ibadah seperti biasa. Simpulan: Telah dilakukan asuhan secara komprehensif pada kasus akseptor KB IUD Post Plasenta. Saran: Diharapkan pasien dapat mempertahankan untuk menjaga kebersihan diri khusunya daerah genitalia, mengontrol benang IUD, dan jika ada keluhan segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan, khususnya Bidan. Universitas 'Aisyiyah Yk2015KTI - Kebidanan DIIIh:ix-95; p:30613.9/Nur/a/2015Indonesia |
institution |
Universitas Aisyiyah Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Indonesia |
topic |
Keluarga Berencana |
spellingShingle |
Keluarga Berencana Nuryasinta, Ciptari MUFDLILAH FITRIYANTI, Eka Asuhan Kebidanan pada Ibu Akseptor KB IUD Post Plasenta di Puskesmas Mergangsan |
description |
LatarBelakang: Metode IUD Post Placenta mempunyai keuntungan
tersendiri, selain pemasangannya lebih efektif karena dilakukan setelah plasenta
lahir sekaligus mengurangi angka kesakitan ibu. Pada hasil expert meeting tahun
2009 dikatakan bahwa penggunaan IUD Post Placenta dan Post Abortus perlu
digalakkan karena sangat efektif, mengingat angka kelahiran rata-rata 4.000.000
per tahun (BKKBN, 2010).
Tujuan: Mampu memberikan asuhan kebidanan secara holistik pada ibu
akseptor KB IUD Post Plasenta di Puskesmas Mergangsan Tahun 2015.
Metode: Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode deskriptif
eksplanatori dengan pendekatan studi kasus. Subjek studi kasus ini Ny. E umur 26
tahun P2A0Ah2 akseptor KB IUD Post Plasenta. Teknik pengumpulan data
melalui wawancara, pengkajian data, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi.
Analisis data yang dilakukan yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
Hasil Penelitian: Setelah diberikan asuhan selama 7 hari, didapatkan hasil:
tidak adanya tanda dan gejala yang bersifat patologis, seperti lokea berbau, nyeri
perut bagian bawah yang hebat, darah keluar berlebih (lebih dari 6 kali ganti
pembalut), dan demam. Pada kunjungan hari ke-40 pasca persalinan, ibu
mengatakan sudah tidak ada pengeluaran darah, tidak ada nyeri perut, benang IUD
tidak menjulur keluar, dan ibu sudah melakukan ibadah seperti biasa.
Simpulan: Telah dilakukan asuhan secara komprehensif pada kasus
akseptor KB IUD Post Plasenta.
Saran: Diharapkan pasien dapat mempertahankan untuk menjaga
kebersihan diri khusunya daerah genitalia, mengontrol benang IUD, dan jika ada
keluhan segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan, khususnya Bidan.
|
format |
KTI - Kebidanan DIII |
author |
Nuryasinta, Ciptari MUFDLILAH FITRIYANTI, Eka |
author_sort |
Nuryasinta, Ciptari |
title |
Asuhan Kebidanan pada Ibu Akseptor KB IUD Post Plasenta di Puskesmas Mergangsan |
title_short |
Asuhan Kebidanan pada Ibu Akseptor KB IUD Post Plasenta di Puskesmas Mergangsan |
title_full |
Asuhan Kebidanan pada Ibu Akseptor KB IUD Post Plasenta di Puskesmas Mergangsan |
title_fullStr |
Asuhan Kebidanan pada Ibu Akseptor KB IUD Post Plasenta di Puskesmas Mergangsan |
title_full_unstemmed |
Asuhan Kebidanan pada Ibu Akseptor KB IUD Post Plasenta di Puskesmas Mergangsan |
title_sort |
asuhan kebidanan pada ibu akseptor kb iud post plasenta di puskesmas mergangsan |
physical |
h:ix-95; p:30 |
publisher |
Universitas 'Aisyiyah Yk |
publishDate |
2015 |
callnumber-raw |
613.9/Nur/a/2015 |
callnumber-search |
613.9/Nur/a/2015 |
_version_ |
1541979959535337472 |
score |
14.79448 |