Summary: |
Latar Belakang: Ibu hamil yang sering kali merasa khawatir bahkan stres memiliki kecenderungan untuk melahirkan bayi premature, detak jantung akan meningkat, bahkan mengalami keguguran dapat terjadi hiperemesis gravidarum, preeklampsia, dan eklampsia. Dampak pada bayi dari kecemasan yang cukup berat selama kehamilan dapat mengakibatkan bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), kelahiran preterm, kromosomial abortus spontan, rendahnya APGAR skor, neuro endokrin dysregulation. Penyebab kematian bayi yaitu BBLR 38,94%, asfiksia lahir 27,97%.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara mutu pelayanan kesehatan antenatal care dengan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan.
MetodePenelitian: Penelitian non-eksperimen menggunakan metode penelitian Analitik-korelasion dengan rancangan secara cross-sectional, populasi sebanyak 201 ibu hamil. Cara penentuan sampel dengan teknik purposive sampling sehingga sampel berjumlah 40 ibu hamil. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Uji validitas dan reabilitas menggunakan pearson product moment dan alpha cronbach. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square.
Hasil: (1) dari 40 responden terdapat 33 (82.5%) ibu hamil mengatakan mendapatkan pelayanan dengan kategori sangat baik, 7 (17.5%) ibu hamil mengatakan mendapatkan pelayanan dengan kategori baik. (2) dari 40 responden terdapat 26 (65,0%) responden mengatakan tidak mengalami kecemasan, 14 (35,0%) ib hamil mengatakan mengalami cemas. (3) nilai koefisien kontingensi korelasinya <0,5 yaitu 0,332 dengan nilai signifikansi sebesar 0,026. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang rendah atau lemah antara mutu pelayanan kesehatan Antenatal Care dengan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan.
Simpulan: Ada hubungan yang rendah atau lemah antara mutu pelayanan kesehatan Antenatal Care dengan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan.
|