| Summary: |
INTISARI
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2009 terjadi 2,7 juta kasus rupture perineum pada ibu bersalin. Separuh dari kematian ibu tersebut disebabkan oleh rupture jalan lahir yang menyebabkan kedua perdarahan setelah atonia uteri. Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif terhadap ibu bersalin dengan rupture perineum di RS PKU Muhammdiyah Yogyakarta tahun 2016.
Metode yang digunakan adalah dengan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, subyek penelitian Ny R umur 26 tahun P2A0Ah2 dengan rupture perineum derajat II. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi.Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini dari bulan September 2016 sampai Februari 2017. Analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Asuhan yang diberikan dalam asuhan ini yaitu memberitahu memberikan KIE perawatan perineum, memberikan terapi obat, mengobservasi tanda-tanda infeksi pada luka jahitan perineum, menganjurkan mobilisasi dan menganjurkan makan-makanan yang berprotein tinggi untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan yang komprehensif pada Ny R umur 26 tahun P2A0Ah2 sehingga tidak ditemukan tanda-tanda infeksi pada luka jahitan perineum sembuh setelah diberikan asuhan 4 kali kunjungan selama 11 hari. Bagi semua ibu nifas dengan luka jahitan perineum untuk mempertahankan perawatan luka yang benar agar tetap bersih dan kering agar terhindar dari infeksi.
Kata kunci : Persalinan, Rupture Perineum, Derajat II
Kepustakaan : 41 Buku (2006-2013), 2 KTI, 4 Jurnal
Jumlah halaman : i-x halaman, 1-117 halaman
|