Summary: |
Latar Belakang: Kecenderungan manusia dengan sedentary lifestyle menyebabkan
fleksibilitas menurun, salah satunya otot hamstring yang akan cenderung tightness,
sehingga akan menyebabkan cidera dikemudian hari sehingga perlu dilakukan
penanganan fisioterapi. Tujuan: tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan pengaruh Proprioceptive Neuromuskuler Facilitation (PNF) dan Single
Legged Deadlift (SLD) dalam meningkatkan fleksibilitas otot hamstring pada
pegawai. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah experiment dengan desain
penelitian pre-test and post-test two groups design. Sampel sebanyak 22 orang.
Penelitian ini dibagi 2 kelompok masing-masing kelompok terbagi 11 orang.
Kelompok I diberikan Proprioceptive Neuromuskuler Facilitation (PNF), Kelompok
II diberikan Single Legged Deadlift (SLD) masing-masing latihan sebanyak 3 kali
seminggu selama 4 minggu. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah Active
Knee Extention (AKE). Hasil Penelitian: Hasil uji hipotesa I dan II dengan Paired
Sample T-Test didapatkan nilai p = 0,001 (p < 0,05) dan hasil uji hipotesa dengan
Independent Sampel T-Test menunjukan nilai p= 0.076 (p > 0,05). Kesimpulan:
tidak ada perbedaan pengaruh antara Proprioceptive Neuromuskuler Facilitation
(PNF) dan Single Legged Deadlift (SLD) dalam meningkatkan fleksibilitas otot
hamstring. Saran: diharapkan lebih mengontrol aktifitas sampel dan melakukan
pemanasan minimal 1 menit sebelum perlakuan.
|