Sikap dan cara menabuh instrumen pukul dalam gamelan Ageng di Kraton Yogyakarta

Dalam penyajian karawitan di Kraton Yogyakarta, para pengrawit diharuskan mentaati aturan-aturan, yakni : duduk bersila, dada tegap, pandangan ke depan, polatan tajam dengan maksud dapat berkonsentrasi penuh, baik dalam pandangan, perasaan & pikiran. Disamping itu seorang penabuh harus bersikap...

Full description

Main Author: ASTIPAH, Siti
Format: Tugas Akhir
Language: Indonesian
Published: Fak. Non Gelar Kesenian ISI Yk 1990
Subjects:
D3
Online Access: http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=25710
PINJAM
Summary: Dalam penyajian karawitan di Kraton Yogyakarta, para pengrawit diharuskan mentaati aturan-aturan, yakni : duduk bersila, dada tegap, pandangan ke depan, polatan tajam dengan maksud dapat berkonsentrasi penuh, baik dalam pandangan, perasaan & pikiran. Disamping itu seorang penabuh harus bersikap sopang, baik pada waktu menuju arena dalam pergelaran maupun setelah selesai pergelaran. Cara menabuh instrumen pukul dalam gamelan Ageng yaitu dipukul dengan tabuh tepat pada tengah-tengah bilah / pencon & dipathet setelah pukulan terjadi (kecuali gong).