Summary: |
Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah
cair. Kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya, lebih dari 200gram atau
200ml/24jam atau lebih dari tiga kali dalam sehari. Menurut badan kesehatan
dunia, penyakit diare merupakan penyebab nomor satu kematian balita di seluruh
dunia. Di Indonesia, diare penyakit pembunuh balita nomor dua setelah infeksi
saluran pernafasan akut. Lingkungan sangat berperan penting dalam menimbulkan
penyakit diare, masyarakat yang mengkonsumsi air tercemar dari lingkungan yang
tidak baik dapat membawa pengaruh buruk karena mengandung berbagai macam
penyakit, terutama lingkungan pasca banjir.
Penelitian mengenai hubungan lingkungan pasca banjir terhadap kejadian
diare pada balita dilakukan dengan menggunakan desain penelitian cross
sectional. Subyek penelitian ini adalah warga yang tinggal di Desa Sidareja,
Kabupaten Cilacap yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 65
responden. Terdapat dua langkah dalam pengumpulan data. Pertama adalah tahap
persiapan. Kedua adalah tahap pelaksanaan, seluruh subjek penelitian diberikan
kuesioner terlebih dahulu, kemudian dilakukan observasi lingkungan. Data yang
diperoleh diuji dan dianalisis menggunakan korelasi chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan lingkungan pasca
banjir terhadap kejadian diare pada balita di desa Sidareja kabupaten Cilacap. Hal
itu dapat dilihat dari nilai p<0,05 yang berarti bahwa hasilnya bermakna atau
terdapat hubungan yang signifikan.
Kata kunci : lingkungan pasca banjir, diare pada balita.
|