| Summary: |
*312 World Health Organization (WHO) diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari
585.000 ibu meninggal saat hamil atau bersalin. Setiap tahun sekitar 15-50% diantaranya
meninggal akibat komplikasi. Di indonesia sendiri terdapat 43 kasus abortus per 100
kelahiran hidup. Beberapa karakteristik umum yang menjadi alasan terjadinya abortus yaitu
tingkat pendidikan, pekerjaan, status ekonomi , tinggal di area urban, status pernikahan, umur
dan paritas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan umur dan paritas terhadap
kejadian abortus inkomplet di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta tahun 2013.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian case control dengan pendekatan
Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan usia kehamilan
kurang dari 20 minggu yang pernah dirawat diruang kebidanan RSUD Panembahan Senopati
Bantul Yogyakarta tahun 2013 yang berjumlah 618 orang dan 242 orang sampel diperoleh
secara random sampling dengan teknik pengambilan sampel secara acak sederhana (simple
random sampling).
Variabel yang diteliti masing-masing dengan menggunakan analisis univariat dan
bivariat dengan uji chi-square pada α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 63,2%
ibu mengalami abortus, 42,1% ibu dengan umur resiko tinggi dan 32,6% ibu dengan paritas
resiko tinggi. Uji chi-square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur (p
value = 0,021), paritas (p value = 0,029) terhadap kejadian abortus inkomplet di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta 2013.
Kata Kunci : Abortus Inkomplet, Umur, Paritas
|