Gambaran perilaku empati perawat terhadap perawatan End of life pasien kritis diruang ICU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit I & II.
*303 Latar Belakang: Pasien dengan fase kritis yang mendekati fase End of Life (EOL) membutuhkan penanganan intensif dan holistik. Perilaku empati perawat yang baik sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien kritis dengan fase EOL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gamba...
Main Author: | Neza Rahmadhani |
---|---|
Format: | Skripsi S1 |
Language: | Bahasa Indonesia |
Published: |
PSIK 14 UMY 303
2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=48768 |
id |
oai:lib.umy.ac.id:48768 |
---|---|
recordtype |
oai_dc |
spelling |
oai:lib.umy.ac.id:487682021-06-16T13:05:45ZGambaran perilaku empati perawat terhadap perawatan End of life pasien kritis diruang ICU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit I & II.Neza Rahmadhani*303 Empati Pasien kritis End of life*303 Latar Belakang: Pasien dengan fase kritis yang mendekati fase End of Life (EOL) membutuhkan penanganan intensif dan holistik. Perilaku empati perawat yang baik sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien kritis dengan fase EOL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku empati perawat terhadap perawatan EOL pada pasien kritis di ruang ICU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I & II. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang meliputi aspek compassionate care, emotional detachment dan perspective taking. Sampel berjumlah 28 perawat yang bekerja di ruang ICU di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I & II. Hasil: Gambaran perilaku empati perawat terhadap perawatan EOL pasien kritis pada penelitian ini menunjukkan kategori baik dengan persentase 71,4 %. Gambaran aspek compassionate care menunjukkan kategori baik57,1% dan kategori sedang 42,9%. Gambaran aspek emotional detachmen tmenunjukkan kategori baik 57,1% dan kategori sedang 42,9%. Gambaran aspek perspective taking menunjukkan kategori baik 64,3% dan kategori sedang 35,7%. Kesimpulan: Perilaku empati perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien kritis dengan fase EOL sudah baik. Ini dikarenakan empati yang perawat berikan dalam pemberian asuhan keperawatan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan kualitas hidup pasien kritis dengan terminasi kehidupan. Kata Kunci: Empati, pasien kritis, End of LifePSIK 14 UMY 3032014Skripsi S172 halSKR FKIK 303Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=48768 |
institution |
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Bahasa Indonesia |
topic |
*303 Empati Pasien kritis End of life |
spellingShingle |
*303 Empati Pasien kritis End of life Neza Rahmadhani Gambaran perilaku empati perawat terhadap perawatan End of life pasien kritis diruang ICU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit I & II. |
description |
*303 Latar Belakang: Pasien dengan fase kritis yang mendekati fase End of Life (EOL) membutuhkan penanganan intensif dan holistik. Perilaku empati perawat yang baik sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien kritis dengan fase EOL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku empati perawat terhadap perawatan EOL pada pasien kritis di ruang ICU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I & II.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang meliputi aspek compassionate care, emotional detachment dan perspective taking. Sampel berjumlah 28 perawat yang bekerja di ruang ICU di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I & II.
Hasil: Gambaran perilaku empati perawat terhadap perawatan EOL pasien kritis pada penelitian ini menunjukkan kategori baik dengan persentase 71,4 %. Gambaran aspek compassionate care menunjukkan kategori baik57,1% dan kategori sedang 42,9%. Gambaran aspek emotional detachmen tmenunjukkan kategori baik 57,1% dan kategori sedang 42,9%. Gambaran aspek perspective taking menunjukkan kategori baik 64,3% dan kategori sedang 35,7%.
Kesimpulan: Perilaku empati perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien kritis dengan fase EOL sudah baik. Ini dikarenakan empati yang perawat berikan dalam pemberian asuhan keperawatan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan kualitas hidup pasien kritis dengan terminasi kehidupan.
Kata Kunci: Empati, pasien kritis, End of Life |
format |
Skripsi S1 |
author |
Neza Rahmadhani |
author_sort |
Neza Rahmadhani |
title |
Gambaran perilaku empati perawat terhadap perawatan End of life pasien kritis diruang ICU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit I & II. |
title_short |
Gambaran perilaku empati perawat terhadap perawatan End of life pasien kritis diruang ICU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit I & II. |
title_full |
Gambaran perilaku empati perawat terhadap perawatan End of life pasien kritis diruang ICU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit I & II. |
title_fullStr |
Gambaran perilaku empati perawat terhadap perawatan End of life pasien kritis diruang ICU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit I & II. |
title_full_unstemmed |
Gambaran perilaku empati perawat terhadap perawatan End of life pasien kritis diruang ICU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit I & II. |
title_sort |
gambaran perilaku empati perawat terhadap perawatan end of life pasien kritis diruang icu rs pku muhammadiyah yogyakarta unit i & ii. |
physical |
72 hal |
publisher |
PSIK 14 UMY 303 |
publishDate |
2014 |
url |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=48768 |
isbn |
SKR FKIK 303 |
_version_ |
1702747977926311936 |
score |
14.79448 |