PERSEPSI DAN EVALUASI PENGEMBANGAN JAMBU METE DI DESA WISATA KARANGTENGAH, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil Kelompok Tani Catur Makaryo, profil petani jambu mete,pengembangan jambu mete, persepsi petani terhadap pengembangan jambu mete dan mengetahui penerimaan rata-rata petani dari pengembangan jambu mete. Metode dasar yang digunakan adalah analisis d...

Full description

Main Author: Banyuriatiga
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FP UMY 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=55958
PINJAM
id oai:lib.umy.ac.id:55958
recordtype oai_dc
spelling oai:lib.umy.ac.id:559582021-06-16T13:06:51ZPERSEPSI DAN EVALUASI PENGEMBANGAN JAMBU METE DI DESA WISATA KARANGTENGAH, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTULBanyuriatigapengembangan, jambu mete, persepsi, penerimaan.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil Kelompok Tani Catur Makaryo, profil petani jambu mete,pengembangan jambu mete, persepsi petani terhadap pengembangan jambu mete dan mengetahui penerimaan rata-rata petani dari pengembangan jambu mete. Metode dasar yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil petani jambu mete di Desa Karangtengah rata-rata berusia 54-60 tahun dan pengalaman bertani berkisar antara 0-10 tahun, dengan tingkat pendidikan mayoritas SD dan penguasaan lahan sebesar 0.18 – 0.25 ha. Pengembangan jambu mete di Desa Karangtengah dilatarbelakangi oleh keprihatinan sejumlah pihak terhadap lahan kritis yang ada di Desa Karangtengah yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Evaluasi program pengembangan menunjukkan bahwa belum semua petani melakukan petunjuk teknis budidaya yang dianjurkan dan belum semua petani mengolah hasil panen serta penjualan masih berpusat di area lokal saja. Persepsi petani pada program pengembangan jambu mete menunjukkan skor dengan kategori sangat baik untuk variabel penggunaan teknologi, penyuluhan dan pengolahan hasil panen, sedangkan variabel penggunaan modal dan sistem pemasaran menunjukkan skor dengan kategori baik. Rata-rata penerimaan petani adalah Rp 3.700.640 yang diperoleh dari penerimaan gelondong mete sejumlah Rp 1.913.640 dan penerimaan dari kacang mete sejumlah Rp 1.787.000 dengan luas lahan sebesar 0,21 ha.FP UMY2015Skripsi S1SKR FP 24Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=55958
institution Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Bahasa Indonesia
topic pengembangan, jambu mete, persepsi, penerimaan.
spellingShingle pengembangan, jambu mete, persepsi, penerimaan.
Banyuriatiga
PERSEPSI DAN EVALUASI PENGEMBANGAN JAMBU METE DI DESA WISATA KARANGTENGAH, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL
description Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil Kelompok Tani Catur Makaryo, profil petani jambu mete,pengembangan jambu mete, persepsi petani terhadap pengembangan jambu mete dan mengetahui penerimaan rata-rata petani dari pengembangan jambu mete. Metode dasar yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil petani jambu mete di Desa Karangtengah rata-rata berusia 54-60 tahun dan pengalaman bertani berkisar antara 0-10 tahun, dengan tingkat pendidikan mayoritas SD dan penguasaan lahan sebesar 0.18 – 0.25 ha. Pengembangan jambu mete di Desa Karangtengah dilatarbelakangi oleh keprihatinan sejumlah pihak terhadap lahan kritis yang ada di Desa Karangtengah yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Evaluasi program pengembangan menunjukkan bahwa belum semua petani melakukan petunjuk teknis budidaya yang dianjurkan dan belum semua petani mengolah hasil panen serta penjualan masih berpusat di area lokal saja. Persepsi petani pada program pengembangan jambu mete menunjukkan skor dengan kategori sangat baik untuk variabel penggunaan teknologi, penyuluhan dan pengolahan hasil panen, sedangkan variabel penggunaan modal dan sistem pemasaran menunjukkan skor dengan kategori baik. Rata-rata penerimaan petani adalah Rp 3.700.640 yang diperoleh dari penerimaan gelondong mete sejumlah Rp 1.913.640 dan penerimaan dari kacang mete sejumlah Rp 1.787.000 dengan luas lahan sebesar 0,21 ha.
format Skripsi S1
author Banyuriatiga
author_sort Banyuriatiga
title PERSEPSI DAN EVALUASI PENGEMBANGAN JAMBU METE DI DESA WISATA KARANGTENGAH, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL
title_short PERSEPSI DAN EVALUASI PENGEMBANGAN JAMBU METE DI DESA WISATA KARANGTENGAH, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL
title_full PERSEPSI DAN EVALUASI PENGEMBANGAN JAMBU METE DI DESA WISATA KARANGTENGAH, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL
title_fullStr PERSEPSI DAN EVALUASI PENGEMBANGAN JAMBU METE DI DESA WISATA KARANGTENGAH, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL
title_full_unstemmed PERSEPSI DAN EVALUASI PENGEMBANGAN JAMBU METE DI DESA WISATA KARANGTENGAH, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL
title_sort persepsi dan evaluasi pengembangan jambu mete di desa wisata karangtengah, kecamatan imogiri, kabupaten bantul
publisher FP UMY
publishDate 2015
url http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=55958
isbn SKR FP 24
_version_ 1702749473426374656
score 14.79448