| Summary: |
*200 Prevalensi terjadinya hipertensi pada pasien lanjut usia setiap tahunnya
meningkat. Pengobatan hipertensi pada usia lanjut secara farmakologi sedikit
berbeda dengan pasien usia muda karena adanya perubahan fisiologis akibat
proses penuaan. Pada pasien lanjut usia akan terjadi perubahan fisiologi sehingga
menyebabkan waktu eliminasi obat lebih panjang, sehingga konsentrasi obat
dalam tubuh juga menjadi lebih besar, terjadi penurunan fungsi organ dan adanya
penyakit penyerta atau komplikasi. Akibatnya penggunaan antihipertensi harus
sangat diperhatikan khususnya dalam hal dosis subterapi dan overdosis agar tidak
terjadi efek yang tidak diinginkan ketika menjalani terapi antihipertensi tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dosis subterapi dan
overdosis yang terjadi pada terapi antihipertensi dan penyakit penyerta pada
geriatri rawat inap di RS PKU muhammadiyah Yogyakarta Unit II periode
Januari-Agustus 2014
Penelitian ini dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
dengan rancangan penelitian deskriptif non-eksperimental dengan menganalisis
dosis subterapi dan overdosis yang didapat melalui pengambilan data sekunder
yaitu dari rekam medis secara retrospektif pada bulan Januari-Agustus 2014,
dengan kriteria inklusi pasien rawat inap, usia ≥ 65 tahun, terdiagnosis hipertensi,
dan memiliki catatan rekam medis yang lengkap. Sampel yang diambil dalam
penelitian ini sebanyak 31 kasus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi dosis pada terapi
antihipertensi dari 31 kasus adalah dosis subterapi berdasarkan Geriatri Dosage
Handbook sebanyak 22,58%, sedangkan untuk terapi penyakit penyerta
didapatkan hasil dosis subterapi berdasarkan Geriatri Dosage Handbook sebanyak
6,45% dan overdosis berdasarkan Geriatri Dosage Handbook sebanyak 38,71%.
|