Summary: |
*144 Gingivitis adalah peradangan pada gingiva yang disebabkan
oleh akumulasi plak. Salah satu gejala gingivitis yang sering kali menjadi keluhan
utama pasien adalah perdarahan. Pasien dapat mengecap rasa tidak enak dari
darah sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dan bau nafas menjadi tidak
sedap. Perdarahan dapat diatasi dengan menggunakan agen hemostatik. Bayam
merah adalah tumbuhan yang diketahui mengandung zat-zat yang dapat
digunakan sebagai agen hemostatik seperti tanin, flavonoid, vitamin K dan
kalsium.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak
etanol daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) terhadap rerata waktu
perdarahan gingivitis pada tikus Sprague-Dawley.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris in vivo
menggunakan 30 sampel yang diinduksi bakteri Actinobacillus
actinomycetemcomitans selama 16 hari hingga terjadi perdarahan gingivitis.
Objek penelitian dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif
(tanpa pemberian ekstrak), kelompok kontrol positif (Ferracrylum), kelompok
perlakuan ekstrak daun bayam merah 25%, 50% dan 75%. Metode ekstraksi
bayam merah adalah metode maserasi. Analisis data pada penelitian ini adalah uji
ANOVA dan uji LSD.
Hasil Penelitian : Hasil analisis dengan ANOVA satu jalur didapatkan nilai p=
0,021 (<0,05) yang berarti bahwa paling tidak terdapat perbedaan waktu
perdarahan gingivitis dari kelima kelompok perlakuan. Hasil analisis LSD
menunjukan ketiga konsentrasi ekstrak daun bayam merah 25%,50% dan 75%
signifikan terhadap rerata waktu perdarahan gingivitis pada tikus Sprague-
Dawley.
Kesimpulan : Ekstrak daun bayam merah memiliki pengaruh terhadap rerata
waktu perdarahan gingivitis pada tikus Sprague-Dawley dan konsentrasi ekstrak
daun bayam merah yang memiliki rerata waktu perdarahan gingivitis pada tikus
Sprague-Dawley paling kecil adalah konsentrasi 75%.
|