PENGARUH SISTEM COLLABORATIVE CARE (SCC) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE2 RAWAT JALAN
*191 Indonesia pada tahun 2011, menduduki peringkat kesepuluh dunia dengan jumlah penderita diabetes melitus tipe 2 sebanyak 6,6 juta jiwa. Banyak sistem kesehatan di negara-negara di dunia yang sangat terfragmentasi yang pada akhinya tidak mampu menyelesaikan masalah kesehatan di negara itu sendiri...
Main Author: | Nuryati Kuman |
---|---|
Format: | Skripsi S1 |
Language: | Bahasa Indonesia |
Published: |
PSF 15 UMY 191
2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=57044 |
id |
oai:lib.umy.ac.id:57044 |
---|---|
recordtype |
oai_dc |
spelling |
oai:lib.umy.ac.id:570442021-06-16T13:07:00ZPENGARUH SISTEM COLLABORATIVE CARE (SCC) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE2 RAWAT JALANNuryati Kuman*191 Diabetes melitus tipe 2, Gula darah sewaktu, Sistem Collaborative Care*191 Indonesia pada tahun 2011, menduduki peringkat kesepuluh dunia dengan jumlah penderita diabetes melitus tipe 2 sebanyak 6,6 juta jiwa. Banyak sistem kesehatan di negara-negara di dunia yang sangat terfragmentasi yang pada akhinya tidak mampu menyelesaikan masalah kesehatan di negara itu sendiri. Untuk meningkatkan kualitas kesehatan itu sendiri, tidak dapat dilakukan hanya dengan sistem uniprofessional. Kontribusibarbagai disiplin ilmuternyata memberi dampak positif dalam penyelesaian berbagai masalah kesehatan. Dengan adanya collaborative care diharapkan derajat kesehatan pasien dengan DM dapat dikelola dengan baik sehingga dapat mengendalikan serta mengontrol kadar glukosa darah pasien dengan baik.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh sistem collaborative care terhadap kadar glukosa darah pasien Diabetes Melitus tipe 2.Hasil penelitian menujukkan bahwa pemberian pelayanan dengan sistem collaborative care pada kelompok intervensi selama 1 bulan menunjukkan rata-rata kadar glukosa darah sewaktu sebelum SCC 276,11 mg/dl dan sesudah SCC 222,43 mg/dl. Sedangkan pada kelompok kontrol sebelum SCC 217,32 mg/dl dan sesudah SCC 266,45 mg/dl. Hasil uji statistik selisih kadar glukosa darah sewaktu antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol didapat p value < 0,05 yang artinya ada perbedaan bermakna pada selisih kadar GDS sebelum dan sesudah SCC antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol terhadap penurunan kadar glukosa darah sewaktu. Kesimpulan penelitian ini adalah sistem collaborative careberpengaruh pada penurunan kadar glukosa darah sewaktu pada pasien Diabetes Melitus tipe.PSF 15 UMY 1912015Skripsi S144 halSKR FKIK 191Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=57044 |
institution |
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Bahasa Indonesia |
topic |
*191 Diabetes melitus tipe 2, Gula darah sewaktu, Sistem Collaborative Care |
spellingShingle |
*191 Diabetes melitus tipe 2, Gula darah sewaktu, Sistem Collaborative Care Nuryati Kuman PENGARUH SISTEM COLLABORATIVE CARE (SCC) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE2 RAWAT JALAN |
description |
*191 Indonesia pada tahun 2011, menduduki peringkat kesepuluh dunia dengan jumlah penderita diabetes melitus tipe 2 sebanyak 6,6 juta jiwa. Banyak sistem kesehatan di negara-negara di dunia yang sangat terfragmentasi yang pada akhinya tidak mampu menyelesaikan masalah kesehatan di negara itu sendiri. Untuk meningkatkan kualitas kesehatan itu sendiri, tidak dapat dilakukan hanya dengan sistem uniprofessional. Kontribusibarbagai disiplin ilmuternyata memberi dampak positif dalam penyelesaian berbagai masalah kesehatan. Dengan adanya collaborative care diharapkan derajat kesehatan pasien dengan DM dapat dikelola dengan baik sehingga dapat mengendalikan serta mengontrol kadar glukosa darah pasien dengan baik.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh sistem collaborative care terhadap kadar glukosa darah pasien Diabetes Melitus tipe 2.Hasil penelitian menujukkan bahwa pemberian pelayanan dengan sistem collaborative care pada kelompok intervensi selama 1 bulan menunjukkan rata-rata kadar glukosa darah sewaktu sebelum SCC 276,11 mg/dl dan sesudah SCC 222,43 mg/dl. Sedangkan pada kelompok kontrol sebelum SCC 217,32 mg/dl dan sesudah SCC 266,45 mg/dl. Hasil uji statistik selisih kadar glukosa darah sewaktu antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol didapat p value < 0,05 yang artinya ada perbedaan bermakna pada selisih kadar GDS sebelum dan sesudah SCC antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol terhadap penurunan kadar glukosa darah sewaktu. Kesimpulan penelitian ini adalah sistem collaborative careberpengaruh pada penurunan kadar glukosa darah sewaktu pada pasien Diabetes Melitus tipe. |
format |
Skripsi S1 |
author |
Nuryati Kuman |
author_sort |
Nuryati Kuman |
title |
PENGARUH SISTEM COLLABORATIVE CARE (SCC) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE2 RAWAT JALAN |
title_short |
PENGARUH SISTEM COLLABORATIVE CARE (SCC) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE2 RAWAT JALAN |
title_full |
PENGARUH SISTEM COLLABORATIVE CARE (SCC) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE2 RAWAT JALAN |
title_fullStr |
PENGARUH SISTEM COLLABORATIVE CARE (SCC) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE2 RAWAT JALAN |
title_full_unstemmed |
PENGARUH SISTEM COLLABORATIVE CARE (SCC) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE2 RAWAT JALAN |
title_sort |
pengaruh sistem collaborative care (scc) terhadap kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe2 rawat jalan |
physical |
44 hal |
publisher |
PSF 15 UMY 191 |
publishDate |
2015 |
url |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=57044 |
isbn |
SKR FKIK 191 |
_version_ |
1702749696152305664 |
score |
14.79448 |