Summary: |
*273 Defisiensi iodium di daerah endemik GAKI banyak memberikan
manifestasi berdampak negatif, salah satunya adalah hipotiroidisme.
Hipotiroidisme merupakan keadaan dimana kelenjar tiroid tidak dapat
menghasilkan hormon tiroid yang cukup untuk menjaga metabolisme tubuh secara
normal. Jumlah hormon tiroid yang berkurang akan meningkatkan kadar
kolesterol total serum. Keadaan hipotiroid pada penderita DM tipe II akan
memperparah peningkatan kadar kolesterol karena pada penderita DM tipe II juga
terjadi peningkatan kadar kolesterol. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan kadar kolesterol total serum pada penderita DM tipe II
hipotiroid dan non-hipotiroid di daerah endemik GAKI.
Jenis penelitian ini adalah non-eksperimental dengan pendekatan crosssectional.
Subyek penelitian ini adalah pasien-pasien DM tipe II hipotiroid dan
non-hipotiroid di daerah endemik GAKI. Instrumen penelitian menggunakan
skoring untuk menegakkan kondisi hipotiroid, skoring berisi 25 pertanyaan yang
sudah distandardisasi Balai Penelitian Magelang GAKI Magelang. Sedangkan
kadar kolesterol total serum diukur secara enzimatik dengan metode CHOD PAP
di Laboratorium LPPT UGM. Hasil kadar kolesterol total serum pada penderita
DM tipe II hipotiroid dan non-hipotiroid berturut-turut adalah 254,733 ± 40,631
mg/dl dan 193,84 ± 26,516 mg/dl.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji beda Mann Whitney test,
dan hasil perhitungan didapatkan nilai uji beda 0,000, dimana p < 0,05, maka
terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok.
Penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan kadar kolesterol total
serum pada penderita DM tipe II hipotiroid dan non-hipotiroid di daerah endemik
GAKI, yang ditunjukkan dengan kadar kolesterol total serum pada penderita DM
tipe II hipotiroid lebih tinggi.
|