Summary: |
*281 Indonesia adalah salah satu negara yang secara geografis terletak pada
daerah tropis. Hal ini berpengaruh terhadap iklim, cuaca, tingkat kelembaban
udara, curah hujan yang tinggi dan panas sepanjang tahun. Hal ini memudahkan
timbulnya penyakit-penyakit yang disebabkan oleh jamur, diantaranya batuk.
Mikroorganisme yang paling sering menyebabkan infeksi paru pada penderita
batuk kronis dengan underlying disease adalah Mycobacterium tuberculose,
diikuti oleh infeksi non spesifik diantaranya adalah infeksi jamur. Jamur penyebab
infeksi paling banyak ditemui yaitu Candida tetapi jenis yang lain yang juga
sering muncul sebagai penyebab infeksi adalah Aspergillus, Coccidioides,
Histoplasma, Criptococcus, Mucor dan Fusarium. Penelitian tentang jenis jamur
penyebab batuk perlu dilakukan untuk mengetahui resiko infeksi pada proses
diagnosis klinis.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan
cross-sectional. Identifikasi perbedaan jenis jamur penyebab batuk kronis akan
dilakukan menggunakan sampel berupa sputum dahak. Analisa akan dilakukan
dalam bentuk deskriptif analitik. Sampel diambil dari penderita batuk kronis di
poliklinik maupun bangsal RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan jumlah
30 sampel. Sampel diidentifikasi secara makroskopis dan mikroskopis dengan
cara dikultur pada media Sabouroud Dextrose Agar dan pengecatan LPCB.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis jamur penyebab batuk kronis
berdasarkan diagnosis klinis yang paling banyak ditemukan di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta adalah jamur Candida. Diagnosis klinis pasien
dengan batuk kronis yang paling banyak ditemukan di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta adalah PPOK (penyakit paru obstruktif kronis). Tidak ada perbedaan
jenis jamur penyebab batuk kronis berdasarkan diagnosis klinis di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
|