Summary: |
Peran timing pengapian CDI sangatlah penting untuk mendapatkan hasil
pembakaran yang lebih baik. Untuk mendapatkan hasil pembakaran yang lebih baik perlu
dilakukan pengaturan timing pengapian yaitu dengan penggantian CDI racing. Maka dalam
hal ini perlu dilakukan penelitian tentang kinerja mesin yang dihasilkan jika kondisi mesin
sudah dilakukan pengajuan timing pengapianya.
Dalam penelitian ini diambil data torsi, daya dan bahan bakar antara kondisi CDI
standar, CDI racing standar dan CDI racing optimal. Pengambilan data torsi dan daya
menggunakan metode throttle spontan, tahapan dalam throttle spontan ini pertama-tama
motor dihidupkan, kemudian throttle ditahan pada 2500 RPM setelah stabil pada 2500 RPM
baru throttle dinaikkan secara spontan sampai maksimal, hasil pengujian dari metode ini
adalah daya dan torsi yang dikeluarkan dari dynotest, sedangankan pengambilan data
konsumsi bahan bakar menggunakan metode per-rpm dengan cara membuka throttle dari
3000 rpm kemudian dinaikkan menjadi 9000 rpm secara bertahap setiap kenaikannya 1000
rpm.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Torsi yang dihasilkan oleh CDI racing
pada awal putaran lebih besar dibandingkan CDI standar, Sedangkan pada CDI standar di
putaran tinggi pengapiannya lebih stabil. Disebabkan CDI standar pengapianya dibatasi.
Daya yang dihasilkan oleh CDI racing optimal lebih besar dibandingkan CDI standar dan
CDI racing standar. Disebabkan api yang dihasilkan oleh CDI racing optimal lebih besar.
Konsumsi bahan bakar yang dihasilkan oleh CDI racing lebih sedikit dibandingkan dengan
CDI standar, Disebabkan CDI racing pengapianya lebih besar.
|