Summary: |
Latar Belakang : Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar dari setiap manusia. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang bersifat wajib. Kepuasan pasien merupakan hal yang amat penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Salah satu cara untuk menilai mutu jasa pelayanan adalah dengan mengukur tingkat kepuasan pasien. Metode : : jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Subjek penelitian ini adalah pasien peserta BPJS kesehatan dan pasien umum (non BPJS dan non asuransi) dengan jumlah sampel 200 orang. Data di analisis dengan uji Independent T test, analisis gap, CSI ( Customer satisfation index) dan IPA (Importance performance analysis). Hasil dan Pembahasan : Hasil uji Independent T test diperoleh Ï value > 0,05 diseluruh dimensi yang berarti tidak terdapat perbedaan tingkat kepuasan pasien peserta BPJS kesehatan dan pasien umum yang memperoleh pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Negara. Kepuasan terbesar pada pasien umum yaitu pada variabel Assuerance ( -1,002 ) dan kepuasan terkecil pada variabel Tangibles (-1,357) dan pasien peserta BPJS Kesehatan kepuasan terbesar ada di variabel Assuerance ( -1,085 ) dan kepuasan terkecil di variabel Responsiveness (-1,367). Gap pada Pasien umum sebesar (-1,217 ) dan gap pasien peserta BPJS Kesehatan sebesar (-1,206 ) keduanya termasuk dalam klasifikasi tingkat kepuasan rendah. Hasil nilai Importance performance analysis pasien umum didapatkan hasil atribut Responsivenes yang harus lebih diprioritaskan dan diperbaiki sedangkan pada pasien BPJS Kesehatan didapatkan hasil atribut Responsiveness dan Reliability yang harus lebih diprioritaskan dan diperbaiki oleh RSU Negara. Kesimpulan : tidak terdapat perbedaan kepuasan yang bermakna antara pasien peserta BPJS Kesehatan dengan pasien umum terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Negara
|