Summary: |
*143 Latar Belakang: Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri penyebab abses, dan peradangan pada rongga mulut. Staphylococcus aureus menyebabkan penyakit melalui produksi toksin atau invasi langsung dan menyebabkan kerusakan jaringan. Ceplukan atau ciplukan (Physalis angulata L.) merupakan salah satu tumbuhan herbal yang mempunyai sifat analgetik (penghilang rasa sakit), diuretic (peluruh air seni), menetralkan racun, meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar-kelanjar tubuh, dan antitumor. Daun ciplukan (Physalis angulata L.) kaya akan polifenol, alkaloid, dan flavonoid yang memiliki efek antimikroba.
Tujuan Penelitian: untuk mengetahui daya antibakteri obat kumur ekstrak etanol daun ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Metode Penelitian: Desain penelitian ini adalah eksperimental murni laboratorium. Menggunakan biakan bakteri Staphylococcus aureus yang diinkubasi dengan obat kumur esktrak etanol daun ciplukan (Physalis angulata L.) pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% selama 18-24 dalam suhu 37°C, kontrol negatif menggunakan Chlorhexidine gluconate 0.2% dan kontrol positif adalah formula dasar obat kumur (konsentrasi 0%). Uji daya antibakteri menggunakan metode dilusi cair untuk menentukan kadar hambat minimal (KHM) dan dilusi padat untuk menentukan kadar bunuh minimal (KBM). Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif.
Hasil Penelitian: penelitian ini menunjukkan bahwa obat kumur esktrak etanol daun ciplukan (Physalis angulata L.) mempunyai kadar hambat minimal (KHM) dan kadar bunuh minimal (KBM) pada konsentrasi yang sama yaitu 5%.
Kesimpulan: obat kumur ekstrak etanol daun ciplukan (Physalis angulata L.) mempunyai pengaruh daya antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
|