Summary: |
*229 Indonesia merupakan negara berkembang yang sebagian masyarakatnya
bersifat konsumtif yang diiringi penggunaan plastik secara berlebihan dan tidak
diiringi dengan ketersediaan pengelolaan sampah plastik yang memadai sehingga
menyebabkan terjadinya penumpukan sampah pada suatu tempat. Indonesia
menempati urutan nomor 2 dalam 20 negara paling banyak membuang sampah ke
laut terbesar di dunia. Urutan pertama ditempati oleh China dengan total 3.5 juta
ton sampah yang dibuang ke laut setiap tahunnya. Maka dari itu diperlukan adanya
upaya lebih dalam pemanfaatan limbah-limbah tersebut terutama limbah plastik
yang sulit untuk diuraikan agar, kembali mempunyai nilai ekonomi, yang bisa
membantu perekonomian masyarakat dan mengurangi jumlah limbah yang
menumpuk.
Penelitian ini menggunakan botol air mineral plastik bekas pakai serta tali
rafia dan senar nilon sebagai pembanding. Pengujian dilakukan dengan cara
merubah benda uji menjadi filamen serat yang nantinya akan diuji tarik untuk
mengetahui berapa kekuatan dari masing-masing spesimen dan
membandingkannya.
Hasil pengujian dan perhitungan menunjukan nilai kuat tarik rata-rata
spesimen filamen botol air mineral sebesar 90.02 MPa, nilai kuat tarik rata-rata
senar nilon sebesar 433.35 MPa dan nilai kuat tarik rata-rata tali rafia sebesar
48.079 MPa. Nilai modulus elastisitas spesimen filamen botol air mineral sebesar
1134.855 MPa, nilai modulus elastisitas rata-rata senar nilon 445.709 MPa dan
nilai modulus elastisitas rata-rata tali rafia 313.24 MPa. Dan nilai regangan tarik
rata-rata spesimen filamen botol air mineral sebesar 0.0642 mm/mm, nilai
regangan tarik rata-rata senar nilon sebesar 0.138 mm/mm dan nilai regangan tarik
rata-rata tali rafia sebesar 0.0639 mm/mm. Filamen serat botol plastik dapat
dimanfaatkan menjadi pengikat pengganti tali rafia dalam kegiatan sehari-hari
serta bisa dibuat anyaman untuk bahan kerajinan.
|