Summary: |
*507 Hipertensi adalah penyakit kronis dengan tekanan darah menunjukkan
lebih dari 120/80 mmHg yang akan terus meningkat setiap tahunnya. Pada pasien
hipertensi terjadi peningkatan stress oksidatif, yaitu suatu keadaan
ketidakseimbangan antara radikal bebas dengan antioksidan. Apabila ketersediaan
antioksidan tidak mampu menetralisir radikal bebas, akan timbul stress oksidatif
yang berujung pada kerusakan membran sel, lisosom, mitokondria, DNA, maupun
serabut lensa. Dengan meningkatnya radikal bebas dan penurunan antioksidan
serta SOD dapat meningkatkan kekeruhan lensa sehingga terjadi katarak. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dengan
terjadinya katarak.
Teknik dalam penelitian ini adalah cross sectional. Subjek penelitian ini
adalah seluruh pria dan wanita yang berusia ≥ 50 tahun yang bersedia diperiksa
kataraknya dan bersedia diukur tekanan darahnya. Kriteria inklusi pada penelitian
ini pria dan wanita berumur ≥ 50 tahun dan bersedia menjadi subjek penelitian.
Penelitian ini dilakukan di dusun Gondekan, Tamantirto, Kasihan, Bantul,
Yogyakarta pada bulan Mei 2015 sampai Oktober 2015. Data dikumpulkan
dengan cara diagnosa katarak dan pengukuran tekanan darah langsung dan
selanjutnya diproses menggunakan korelasi Chi Square dan tes tabulasi silang.
Hasil dari penelitian terdapat 33 orang dengan hipertensi dan katarak, 10
orang dengan hipertensi dan tidak katarak, 13 orang dengan tekanan darah normal
dan katarak, serta 1 orang dengan tekanan darah normal dan tidak katarak. Hasil
perhitungan dengan menggunakan Korelasi Chi Square menunjukkan p=0,185
pada hubungan hipertensi dengan katarak. Ini menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara hipertensi dengan katarak.
|