Summary: |
Beberapa sistem kesehatan di berbagai negara di dunia sangat terfragmentasi dan tidak dapat
menyelesaikan masalah kesehatan. Dengan sistem collaborative care, diharapkan pasien Diabetes
Mellitus (DM) dapat dikelola dengan baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sistem
collaborative care pada kadar glukosa darah pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan
desain quasi-eksperimental. Data diperoleh dengan mengukur kadar glukosa darah sewaktu pada pasien
dengan diabetes mellitus tipe 2. Sampel terdiri dari 66 pasien diabetes dibagi menjadi 2 kelompok : 35
pasien pada kelompok intervensi di Puskesmas Fakfak dan 31 pasien dalam kelompok kontrol di Balai
Pengobatan Misi. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik paired sample t test pada kelompok
intervensi, uji Wilcoxon untuk kelompok kontrol, dan uji Mann-Whitney untuk membandingkan
perbedaan kadar glukosa darah sewaktu antar kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem
collaborative care pada kelompok intervensi yang dilakukan selama 1 bulan menunjukkan kadar
glukosa darah sewaktu rata-rata sebelum SCC adalah 276,11 mg/dl dan setelah SCC adalah 222,43
mg/dl. Sedangkan pada kelompok kontrol sebelum SCC adalah 217,32 mg/dl dan setelah SCC adalah
266,45 mg/dl. Hasil uji statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan (p <0,05) antara kadar glukosa
darah sewaktu sebelum dan sesudah SCC pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah sistem collaborative care mempengaruhi penurunan kadar glukosa darah acak
pada pasien dengan ketik diabetes mellitus 2.
|