Summary: |
*19 Penelitian ini bertujuan mengetahui implementasi hypnoteaching pada sekolah berbasis boarding school yakni di asrama Madrasah Mu’allimaat Muhamadiyah Yogyakarta. Khususnya pada kegiatan-kegiatan yang ada di asrama. Serta untuk mengetahui adanya faktor penghambat dan pendukung dalam implementasi hypnoteaching tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang datanya diambil dari lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif. Sebagai penelitian lapangan, maka yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang langsung diambil dari lokasi penelitian. Sedang penyajiannya dilakukan secara deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan objek yang diteliti serta apa adanya dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat kualitatif.
Hasilnya menunjukkkan bahwa implementasi hypnoteaching di asrama diterapkan dengan perencanaan dan pelaksanaan. Pada proses perencanaan, yakni musyrifah membacakan ulang tata tertib asrama yang tertulis di dalam buku pedoman serta pembuatan peraturan tambahan di asrama. Dan pada pelaksanaannya, musyrifah melakukan beberapa langkah diantaranya : (1) Niat dan motivasi dalam diri, selain menumbuhkan di dalam diri sendiri, musyrifah juga menumbuhkan niat dan motivasi siswi. (2) Pacing, merupakan usaha musyrifah dalam menyamakan posisi juga presepsinya dengan siswi, agar mereka dapat lebih akrab. (3) Leading, memimpin atau memerintah ini adalah tugas musyrifah pada umumnya. Ketika musyrifah sudah melakukan pacing dengan siswi, maka saat leading atau memerintah ia akan seperti mengajak. (4) Menggunakan kata positif, perkataan musyrifah akan selalu dinilai siswi. Jika kata-kata yang diucapkan positif, maka presepsi siswi akan positif. Begitu pula sebaliknya. (5) Memberikan pujian, seperti halnya reward dan punishment sangat diperlukan dalam pembinaan siswi di asrama. (6) Modeling, musyrifah adalah sosok pendidik, model yang selalu menjadi sorotan siswi. Jadi, sebagai musyrifah harus berhati-hati ketika bertindak karena akan menjadi sorotan siswi. Adapun faktor penghambat dalam implementasi hypnoteaching di asrama Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta ialah kondisi siswi yang kurang bisa mengatur waktu, sikap manja dan menuntutnya serta aktifitas diluar asrama yang padat. Di samping itu musyrifah yang masih sibuk kuliah, kurang memaksimalkan waktunya di asrama. Sedangkan faktor pendukung dalam implementasi hypnoteaching di asrama ialah kegiatan-kegiatan yang sudah di atur oleh musyrifah seperti dalam hal ibadah serta pembelajaran. Selain itu, pengawasan musyrifah kepada siswi dari bangun tidur hingga tidur kembali menjadi salah satu faktor pembinaan yang intensif.
Key-Word: Implementasi, Hypnoteaching
|