Summary: |
Jenis disabilitas tertentu mempengaruhi seseorang berbeda dengan jenis disabilitas lainnya. Disabilitas tertentu mengakibatkan ketidakmampuan sensori, keterbatasan berfikir, dan keterbatasan beraktifitas. Keterbatasan berfikir atau retardasi mental sering berkaitan dengan kejadian serumen berlebih. Melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh jenis disabilitas terhadap kejadian serumen berlebih.
Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan studi cross sectional. Sampel penelitian pemeriksaan serumen seluruh anak yang terdaftar sebagai siswa/i SLB Bhakti Kencana dan SLB Bhakti Kencana II tahun ajaran 2015/2016 pada tanggal 15 desember 2015 sebanyak 72 anak.
Hasil : Hasil analisa observasional analitik menunjukkan p value >0,05 untuk pengaruh jenis disabilitas terhadap kejadian serumen berlebih. Dari 72 siswa responden dengan tuna rungu dengan grade serumen sedikit sejumlah 13 orang (61,9 %) dan responden tuna rungu dengan grade serumen banyak sejumlah 8 orang (38,1%),sedangkan responden tuna grahita dengan grade serumen sedikit sejumlah 22 orang (43,1%) dan tuna grahita dengan grade serumen banyak sejumlah 29 orang (51,4%), serta pengaruh jenis kelamin terhadap kejadian serumen berlebih menunjukkan p value >0,05 yang tidak bermakna secara statistik. Pengaruh usia dan jenis anatomi liang telinga memiliki p value <0,05, yang artinya bermakna secara statistik mempengaruhi kejadian serumen berlebih.
Kesimpulan : Didapatkan jenis disabilitas dan jenis kelamin tidak mempengaruhi kejadian serumen berlebih pada anak SLB Bhakti Kencana dan SLB Bhakti Kencana II. Sedangkan usia dan anatomi liang telinga berpengaruh terhadap kejadian serumen berlebih pada anak SLB Bhakti Kencana dan SLB Bhakti Kencana II.
|