Summary: |
Diabetes melitus menyebabkan penumpukan kadar gula dalam darah dan jika terjadi secara terus menerus akan menyebabkan komplikasi. Terdapat empat pilar penatalaksanaan diabetes, salah satunya adalah intervensi farmakologi. Kepatuhan pasien diabetes terhadap pengobatan akan menjaga kadar gula darah dalam rentang normal. Kepatuhan ini dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah dukungan keluarga. Penelitian ini diperlukan untuk menentukan hubungan antara persepsi dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien.
Sampel penelitian ini terdiri dari 39 pasien diabetes yang dientukan dengan teknik accidental sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner data demografi, kuesioner persepsi dukungan keluarga dan kuesioner kepatuhan minum obat. Dianalisa menggunakan Spearman Rho dengan taraf signifikansi p<0,05.
Hasil penelitian ini adalah mayoritas responden berusia 31-64 tahun (61,5%), jenis kelamin perempuan (66,7%) dan beragama Islam (94,8%). Persepsi dukungan keluarga baik (58,9%) dan kepatuhan minum obat diklasifikasikan patuh (41%). Terdapat hubungan antara persepsi dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat (p=0,000) dengan keeratan korelasi sangat kuat (0,866) dan arah korelasi positif.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi dukungan keluarga, maka semakin baik kepatuhan minum obat pasien. Perawat diharapkan dapat melibatkan keluarga dalam memberikan intervensi untuk meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus. Penelitian selanjutnya dapat mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus.
Key word: diabetes melitus, dukungan keluarga, kepatuhan minum obat
|