Summary: |
Manusia sering dihadapkan pada situasi yang sulit dimana sumber air tawar sangat
terbatas dan di lain pihak terjadi peningkatan kebutuhan. Bagi masyarakat yang tinggal di
daerah pantai dan pulau kecil air tawar merupakan sumber air yang tidak mudah untuk
didapat. Agar air laut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, maka perlu dilakukan
pengolahan terlebih dahulu untuk menghilangkan kadar garamnya, salah satunya adalah
dengan menggunakan media pengolahan karbon aktif arang bambu.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efisiensi penurunan kadar klorida (Cl)
pada air asin terhadap masing-masing variasi ketebalan filtrasi, yaitu varian A ketebalan
karbon aktif arang bambu 15 cm; varian B ketebalan karbon aktif arang bambu 30 cm; varian
C ketebalan karbon aktif arang bambu 45 cm. Air asin akan masuk pada tabung filtrasi
terlebih dahulu yang kemudian di ambil pada variasi waktu 1 jam, 2 j am, 3 jam, 24 jam, 48
jam dan 72 jam.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa variasi ketebalan karbon aktif arang bambu 45
cm mempunyai efisiensi penurunan yang paling tinggi dan dapat dilakukan perendaman
selama 72 jam diantara variasi lainnya, yaitu mampu menurunkan kadar klorida sebesar
81,55% saat dalam masa pengeraman. Semakin banyak jumlah karbon aktif arang bambu
maka mempunyai efisiensi penurunan yang semakin tinggi terhadap kadar klorida (Cl) serta
dapat menambah kemampuan media itu sendiri untuk melakukan penyaringan.
|