Model Unit Pengolahan Air Asin Dengan Metode Filtrasi (Media Karbon Aktif Arang Bambu Dengan Variasi Ketebalan 15 Cm, 30 Cm, Dan 45 Cm)

Manusia sering dihadapkan pada situasi yang sulit dimana sumber air tawar sangat terbatas dan di lain pihak terjadi peningkatan kebutuhan. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah pantai dan pulau kecil air tawar merupakan sumber air yang tidak mudah untuk didapat. Agar air laut...

Full description

Main Author: M. Heru Sukoco
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: Jur. Teknik Sipil Fak. Teknik UMY 2016
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=73091
PINJAM
id oai:lib.umy.ac.id:73091
recordtype oai_dc
spelling oai:lib.umy.ac.id:730912021-06-16T13:09:30ZModel Unit Pengolahan Air Asin Dengan Metode Filtrasi (Media Karbon Aktif Arang Bambu Dengan Variasi Ketebalan 15 Cm, 30 Cm, Dan 45 Cm) M. Heru SukocoPengolahan air laut, filtrasi, karbon aktif, Air AsinManusia sering dihadapkan pada situasi yang sulit dimana sumber air tawar sangat terbatas dan di lain pihak terjadi peningkatan kebutuhan. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah pantai dan pulau kecil air tawar merupakan sumber air yang tidak mudah untuk didapat. Agar air laut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, maka perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu untuk menghilangkan kadar garamnya, salah satunya adalah dengan menggunakan media pengolahan karbon aktif arang bambu. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efisiensi penurunan kadar klorida (Cl) pada air asin terhadap masing-masing variasi ketebalan filtrasi, yaitu varian A ketebalan karbon aktif arang bambu 15 cm; varian B ketebalan karbon aktif arang bambu 30 cm; varian C ketebalan karbon aktif arang bambu 45 cm. Air asin akan masuk pada tabung filtrasi terlebih dahulu yang kemudian di ambil pada variasi waktu 1 jam, 2 j am, 3 jam, 24 jam, 48 jam dan 72 jam. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variasi ketebalan karbon aktif arang bambu 45 cm mempunyai efisiensi penurunan yang paling tinggi dan dapat dilakukan perendaman selama 72 jam diantara variasi lainnya, yaitu mampu menurunkan kadar klorida sebesar 81,55% saat dalam masa pengeraman. Semakin banyak jumlah karbon aktif arang bambu maka mempunyai efisiensi penurunan yang semakin tinggi terhadap kadar klorida (Cl) serta dapat menambah kemampuan media itu sendiri untuk melakukan penyaringan.Jur. Teknik Sipil Fak. Teknik UMY2016Skripsi S147 hlmTA 2016 109Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=73091
institution Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Bahasa Indonesia
topic Pengolahan air laut, filtrasi, karbon aktif, Air Asin
spellingShingle Pengolahan air laut, filtrasi, karbon aktif, Air Asin
M. Heru Sukoco
Model Unit Pengolahan Air Asin Dengan Metode Filtrasi (Media Karbon Aktif Arang Bambu Dengan Variasi Ketebalan 15 Cm, 30 Cm, Dan 45 Cm)
description Manusia sering dihadapkan pada situasi yang sulit dimana sumber air tawar sangat terbatas dan di lain pihak terjadi peningkatan kebutuhan. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah pantai dan pulau kecil air tawar merupakan sumber air yang tidak mudah untuk didapat. Agar air laut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, maka perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu untuk menghilangkan kadar garamnya, salah satunya adalah dengan menggunakan media pengolahan karbon aktif arang bambu. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efisiensi penurunan kadar klorida (Cl) pada air asin terhadap masing-masing variasi ketebalan filtrasi, yaitu varian A ketebalan karbon aktif arang bambu 15 cm; varian B ketebalan karbon aktif arang bambu 30 cm; varian C ketebalan karbon aktif arang bambu 45 cm. Air asin akan masuk pada tabung filtrasi terlebih dahulu yang kemudian di ambil pada variasi waktu 1 jam, 2 j am, 3 jam, 24 jam, 48 jam dan 72 jam. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variasi ketebalan karbon aktif arang bambu 45 cm mempunyai efisiensi penurunan yang paling tinggi dan dapat dilakukan perendaman selama 72 jam diantara variasi lainnya, yaitu mampu menurunkan kadar klorida sebesar 81,55% saat dalam masa pengeraman. Semakin banyak jumlah karbon aktif arang bambu maka mempunyai efisiensi penurunan yang semakin tinggi terhadap kadar klorida (Cl) serta dapat menambah kemampuan media itu sendiri untuk melakukan penyaringan.
format Skripsi S1
author M. Heru Sukoco
author_sort M. Heru Sukoco
title Model Unit Pengolahan Air Asin Dengan Metode Filtrasi (Media Karbon Aktif Arang Bambu Dengan Variasi Ketebalan 15 Cm, 30 Cm, Dan 45 Cm)
title_short Model Unit Pengolahan Air Asin Dengan Metode Filtrasi (Media Karbon Aktif Arang Bambu Dengan Variasi Ketebalan 15 Cm, 30 Cm, Dan 45 Cm)
title_full Model Unit Pengolahan Air Asin Dengan Metode Filtrasi (Media Karbon Aktif Arang Bambu Dengan Variasi Ketebalan 15 Cm, 30 Cm, Dan 45 Cm)
title_fullStr Model Unit Pengolahan Air Asin Dengan Metode Filtrasi (Media Karbon Aktif Arang Bambu Dengan Variasi Ketebalan 15 Cm, 30 Cm, Dan 45 Cm)
title_full_unstemmed Model Unit Pengolahan Air Asin Dengan Metode Filtrasi (Media Karbon Aktif Arang Bambu Dengan Variasi Ketebalan 15 Cm, 30 Cm, Dan 45 Cm)
title_sort model unit pengolahan air asin dengan metode filtrasi (media karbon aktif arang bambu dengan variasi ketebalan 15 cm, 30 cm, dan 45 cm)
physical 47 hlm
publisher Jur. Teknik Sipil Fak. Teknik UMY
publishDate 2016
url http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=73091
isbn TA 2016 109
_version_ 1702752879774793728
score 14.79448