Summary: |
Kota Yogyakarta merupakan ibukota Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY). Kota Yogyakarta merupakan kota besar dengan jumlah
penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini yang membawa dampak
kepada peningkatan kebutuhan lahan dan permintaan akan pemenuhan
kebutuhan pelayanan dan prasarana kota yang dapat berdampak pada
menurunnya kualitas lingkungan seperti degradasi lingkungan dan bencana alam.
Salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah banjir. Salah satu
Kecamatan yang menjadi langganan bencana banjir di kota Yogyakarta adalah
Kecamatan Umbulharjo.
Penelitian ini membahas tentang tingkat bahaya dan tingkat kerentanan
wilayah kecamatan Umbulharjo terhadap bencana banjir. Metode analisis yang
digunakan adalah metode skoring dan pembobotan berdasarkan Peraturan
Kepala BNPB Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedomaan Umum Pengkajian Resiko
Bencana. Variabel yang digunakan untuk mengukur tingkat bahaya adalah
karakteristik banjir lokal dengan parameter tinggi genangan, lama genangan,
dan frekuensi genangan dalam satu tahun kejadian. Sementara itu variabel yang
digunakan untuk mengukur tingkat kerentanan banjir terdiri dari empat aspek
yang meliputi aspek sosial, aspek ekonomi, aspek fisik, dan aspek lingkungan.
Setiap variabel memiliki parameter yang berbeda dengan total 13 parameter yang
meliputi kepadatan penduduk, presentase jenis kelamin, persentase penduduk usia
tua, persentase penduduk usia balita, persentase penduduk disabilitas, persentase
kemiskinan penduduk, persentase penduduk pekerja di sektor rentan (petani),
kepadatan bangunan, persentase kerusakan jaringan jalan, intensitas curah
hujan, ketinggian topografi, jarak dari sungai, dan penggunaan lahan.
Dari hasil analisis didapatkan tingkat bahaya di Daerah Kecamatan
Umbulharjo masuk dalam kelas rendah. Sedangkan tingkat kerentanan banjir di
Daerah Kecamatan Umbulharjo masuk kedalam kelas rentan.
|