JURNAL PENELITIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL : Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir
Perubahan iklim ketahanan pangan masyarakat nelayan pesisir
Main Author: | Kurnia Novianti, Henny Warsilah, dkk. |
---|---|
Format: | Jurnal |
Language: | Bahasa Indonesia |
Published: |
B2P3KS
2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=81691 |
id |
oai:lib.umy.ac.id:81691 |
---|---|
recordtype |
oai_dc |
spelling |
oai:lib.umy.ac.id:816912021-06-16T13:10:52ZJURNAL PENELITIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL : Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan Masyarakat PesisirKurnia Novianti, Henny Warsilah, dkk.Ketahanan pangan menjadi isu yang sangat terkait erat dengan fenomena perubahan iklim. Perhatian pada komunitas masyarakat yang tinggal di pesisir semakin besar mengingat sekitar 60 persen masyarakat Indonesia yang tinggal di kawasan tersebut menjadi rentan terhadap dampak perubahan iklim. Salah satu hal yang cukup mengancam adalah terganggunya keberlangsungan pangan masyarakat sehingga ketahanan pangan menurun. Ketahanan pangan tidak hanya menyoal pada terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga dalam jumlah yang cukup, tetapi juga pada aspek aman, mutu, gizi, ragam, dan harga yang terjangkau bagi masyarakat (Undangundang Pangan 1996). Perubahan iklim di sisi lain sangat mengancam punahnya keanekaragaman hayati, termasuk pengasaman laut, kerusakan dan pemutihan karang, dan yang paling mengkhawatirkan adalah semakin menurunnya jumlah ikan yang dapat ditangkap nelayan akibat habitatnya yang rusak. Desa Jerowaru, Kecamatan Lombok Timur, Kabupaten Nusa Tenggara Barat adalah satu dari sekian kawasan pesisir Indonesia bagian Timur yang sangat rentan terkena dampak perubahan iklim. Fokus penulis pada isu ketahanan pangan didasari oleh data penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti LIPI bekerjasama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2014 bahwa kerugian yang diderita nelayan tradisional akibat kegagalan negara menjalankan agenda adaptasi dan mitigasi perubahan iklim mencapai lebih dari 73 triliun per tahun dan fakta tersebut menunjukkan bahwa produktivitas tangkapan nelayan makin menurun dan menjadikan nelayan semakin jauh menangkap ikan. Penelitian yang berjudul “Masa Depan yang Berkelanjutan: Upaya Mendukung Strategi Indonesia untuk Mengantisipasi Dampak Sosial Perubahan Iklim di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat†ini menggunakan metode wawancara mendalam, pengamatan, dan Focus Group Discussion untuk menggali data primer. Subjek penelitian adalah komunitas nelayan, pemerintah daerah, dan LSM yang ikut terlibat dalam upaya mitigasi dan adaptasi komunitas nelayan. Kerja sama dan koordinasi antara pemangku kepentingan sangat penting untuk meminimalisir dampak perubahan ikllim, juga dibutuhkan upaya penguatan komunitas yang rentan sehingga ketahanan pangan tetap terjaga. Perubahan iklim ketahanan pangan masyarakat nelayan pesisirB2P3KS2016Jurnal203-218ISBN:ISSN 1412-6451JPKS Tahun Vol. No. 2016 15 3 Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=81691 |
institution |
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Bahasa Indonesia |
topic |
Ketahanan pangan menjadi isu yang sangat terkait erat dengan fenomena perubahan iklim. Perhatian pada komunitas masyarakat yang tinggal di pesisir semakin besar mengingat sekitar 60 persen masyarakat Indonesia yang tinggal di kawasan tersebut menjadi rentan terhadap dampak perubahan iklim. Salah satu hal yang cukup mengancam adalah terganggunya keberlangsungan pangan masyarakat sehingga ketahanan pangan menurun. Ketahanan pangan tidak hanya menyoal pada terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga dalam jumlah yang cukup, tetapi juga pada aspek aman, mutu, gizi, ragam, dan harga yang terjangkau bagi masyarakat (Undang undang Pangan 1996). Perubahan iklim di sisi lain sangat mengancam punahnya keanekaragaman hayati, termasuk pengasaman laut, kerusakan dan pemutihan karang, dan yang paling mengkhawatirkan adalah semakin menurunnya jumlah ikan yang dapat ditangkap nelayan akibat habitatnya yang rusak. Desa Jerowaru, Kecamatan Lombok Timur, Kabupaten Nusa Tenggara Barat adalah satu dari sekian kawasan pesisir Indonesia bagian Timur yang sangat rentan terkena dampak perubahan iklim. Fokus penulis pada isu ketahanan pangan didasari oleh data penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti LIPI bekerjasama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2014 bahwa kerugian yang diderita nelayan tradisional akibat kegagalan negara menjalankan agenda adaptasi dan mitigasi perubahan iklim mencapai lebih dari 73 triliun per tahun dan fakta tersebut menunjukkan bahwa produktivitas tangkapan nelayan makin menurun dan menjadikan nelayan semakin jauh menangkap ikan. Penelitian yang berjudul “Masa Depan yang Berkelanjutan: Upaya Mendukung Strategi Indonesia untuk Mengantisipasi Dampak Sosial Perubahan Iklim di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat†ini menggunakan metode wawancara mendalam, pengamatan, dan Focus Group Discussion untuk menggali data primer. Subjek penelitian adalah komunitas nelayan, pemerintah daerah, dan LSM yang ikut terlibat dalam upaya mitigasi dan adaptasi komunitas nelayan. Kerja sama dan koordinasi antara pemangku kepentingan sangat penting untuk meminimalisir dampak perubahan ikllim, juga dibutuhkan upaya penguatan komunitas yang rentan sehingga ketahanan pangan tetap terjaga. |
spellingShingle |
Ketahanan pangan menjadi isu yang sangat terkait erat dengan fenomena perubahan iklim. Perhatian pada komunitas masyarakat yang tinggal di pesisir semakin besar mengingat sekitar 60 persen masyarakat Indonesia yang tinggal di kawasan tersebut menjadi rentan terhadap dampak perubahan iklim. Salah satu hal yang cukup mengancam adalah terganggunya keberlangsungan pangan masyarakat sehingga ketahanan pangan menurun. Ketahanan pangan tidak hanya menyoal pada terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga dalam jumlah yang cukup, tetapi juga pada aspek aman, mutu, gizi, ragam, dan harga yang terjangkau bagi masyarakat (Undang undang Pangan 1996). Perubahan iklim di sisi lain sangat mengancam punahnya keanekaragaman hayati, termasuk pengasaman laut, kerusakan dan pemutihan karang, dan yang paling mengkhawatirkan adalah semakin menurunnya jumlah ikan yang dapat ditangkap nelayan akibat habitatnya yang rusak. Desa Jerowaru, Kecamatan Lombok Timur, Kabupaten Nusa Tenggara Barat adalah satu dari sekian kawasan pesisir Indonesia bagian Timur yang sangat rentan terkena dampak perubahan iklim. Fokus penulis pada isu ketahanan pangan didasari oleh data penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti LIPI bekerjasama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2014 bahwa kerugian yang diderita nelayan tradisional akibat kegagalan negara menjalankan agenda adaptasi dan mitigasi perubahan iklim mencapai lebih dari 73 triliun per tahun dan fakta tersebut menunjukkan bahwa produktivitas tangkapan nelayan makin menurun dan menjadikan nelayan semakin jauh menangkap ikan. Penelitian yang berjudul “Masa Depan yang Berkelanjutan: Upaya Mendukung Strategi Indonesia untuk Mengantisipasi Dampak Sosial Perubahan Iklim di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat†ini menggunakan metode wawancara mendalam, pengamatan, dan Focus Group Discussion untuk menggali data primer. Subjek penelitian adalah komunitas nelayan, pemerintah daerah, dan LSM yang ikut terlibat dalam upaya mitigasi dan adaptasi komunitas nelayan. Kerja sama dan koordinasi antara pemangku kepentingan sangat penting untuk meminimalisir dampak perubahan ikllim, juga dibutuhkan upaya penguatan komunitas yang rentan sehingga ketahanan pangan tetap terjaga. Kurnia Novianti, Henny Warsilah, dkk. JURNAL PENELITIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL : Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir |
description |
Perubahan iklim
ketahanan pangan
masyarakat nelayan pesisir |
format |
Jurnal |
author |
Kurnia Novianti, Henny Warsilah, dkk. |
author_sort |
Kurnia Novianti, Henny Warsilah, dkk. |
title |
JURNAL PENELITIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL : Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir |
title_short |
JURNAL PENELITIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL : Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir |
title_full |
JURNAL PENELITIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL : Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir |
title_fullStr |
JURNAL PENELITIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL : Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir |
title_full_unstemmed |
JURNAL PENELITIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL : Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir |
title_sort |
jurnal penelitian kesejahteraan sosial : perubahan iklim dan ketahanan pangan masyarakat pesisir |
physical |
203-218 |
publisher |
B2P3KS |
publishDate |
2016 |
url |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=81691 |
isbn |
ISBN:ISSN 1412-6451 |
callnumber-raw |
JPKS Tahun Vol. No. 2016 15 3 |
callnumber-search |
JPKS Tahun Vol. No. 2016 15 3 |
_version_ |
1702754541593690112 |
score |
14.79448 |