Eksistensi Kesenian Masyarakat Transmigran di Kabupaten Pringsewu Lampung: Studi Kasus Kesenian Kuda Kepang Turonggo Mudo Putro Wijoyo

Penelitian ini merupakan sebuah analisis deskriptif yang menggunakan pendekatan sosiologi untuk membedah tentang eksistensi kesenian masyarakat transmigran berupa kesenian Kuda Kepang di Kabupaten Pringsewu Lampung. Kesenian Kuda Kepang yang eksis di Kabupaten Pringsewu yaitu komunitas seni Turonggo...

Full description

Main Author: PRIMASTRI, Mutiara Dini
Format: Tugas Akhir
Language: Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2017
Subjects:
PINJAM
id testingisi-slims-35463
recordtype oai_dc
spelling testingisi-slims-354632017-12-07T09:49:56Z Eksistensi Kesenian Masyarakat Transmigran di Kabupaten Pringsewu Lampung: Studi Kasus Kesenian Kuda Kepang Turonggo Mudo Putro Wijoyo PRIMASTRI, Mutiara Dini kesenian Jathilan FSP ISI Yogyakarta 2017 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35463 ST.PKJ/Pri/e/2017 Penelitian ini merupakan sebuah analisis deskriptif yang menggunakan pendekatan sosiologi untuk membedah tentang eksistensi kesenian masyarakat transmigran berupa kesenian Kuda Kepang di Kabupaten Pringsewu Lampung. Kesenian Kuda Kepang yang eksis di Kabupaten Pringsewu yaitu komunitas seni Turonggo Mudo Putro Wijoyo (TMPW). Eksistensi adalah adanya sebuah keberadaan yang tidak hanya sebagai sesuatu yang “diam” akan tetapi “menjadi” sesuatu yang aktif dan memiliki peran di dalam lingkungannya. Melalui kajian sinkronik, kesenian kuda kepang TMPW tetap eksis saat ini karena memiliki fungsi sebagai seni pertunjukan yang menghibur (presentasi estetis), menjadi media komunikasi masyarakat penonton, memuat nilai-nilai budaya, serta dapat menjadi identitas orang Jawa di Pringsewu. Kajian sinkronik didukung oleh kajian diakronik, yaitu kemunculan kesenian kuda kepang TMPW merupakan hasil dari rangkaian sejarah berupa eksistensi orangorang yang bertransmigrasi di Pringsewu, melalui tahap eksistensi yaitu eksistensi estetis, etis dan religius. Eksistensi kesenian kuda kepang TMPW tidak lepas dari faktor-faktor pendukungnya. Komunitas TMPW terus menunjukkan eksistensinya dengan melakukan inovasi pada segala aspek-aspek penunjang koreografi dengan tetap menjaga otentisitas agar tidak hilang dan menjadi ciri khas. Sebuah senipertunjukan yang bersifat stimulus bagi masyarakat tentu mendapatkan respons,berupa respons positif dan respons negatif.Kata kunci: eksistensi, kuda kepang, transmigran. Yogyakarta xiv+ 133 hal.;ilus.;bib.; lamp.;30 cm ST.PKJ http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Testing Isi
collection Testing ISI
language Indonesian
topic kesenian Jathilan
ST.PKJ
spellingShingle kesenian Jathilan
ST.PKJ
PRIMASTRI, Mutiara Dini
Eksistensi Kesenian Masyarakat Transmigran di Kabupaten Pringsewu Lampung: Studi Kasus Kesenian Kuda Kepang Turonggo Mudo Putro Wijoyo
description Penelitian ini merupakan sebuah analisis deskriptif yang menggunakan pendekatan sosiologi untuk membedah tentang eksistensi kesenian masyarakat transmigran berupa kesenian Kuda Kepang di Kabupaten Pringsewu Lampung. Kesenian Kuda Kepang yang eksis di Kabupaten Pringsewu yaitu komunitas seni Turonggo Mudo Putro Wijoyo (TMPW). Eksistensi adalah adanya sebuah keberadaan yang tidak hanya sebagai sesuatu yang “diam” akan tetapi “menjadi” sesuatu yang aktif dan memiliki peran di dalam lingkungannya. Melalui kajian sinkronik, kesenian kuda kepang TMPW tetap eksis saat ini karena memiliki fungsi sebagai seni pertunjukan yang menghibur (presentasi estetis), menjadi media komunikasi masyarakat penonton, memuat nilai-nilai budaya, serta dapat menjadi identitas orang Jawa di Pringsewu. Kajian sinkronik didukung oleh kajian diakronik, yaitu kemunculan kesenian kuda kepang TMPW merupakan hasil dari rangkaian sejarah berupa eksistensi orangorang yang bertransmigrasi di Pringsewu, melalui tahap eksistensi yaitu eksistensi estetis, etis dan religius. Eksistensi kesenian kuda kepang TMPW tidak lepas dari faktor-faktor pendukungnya. Komunitas TMPW terus menunjukkan eksistensinya dengan melakukan inovasi pada segala aspek-aspek penunjang koreografi dengan tetap menjaga otentisitas agar tidak hilang dan menjadi ciri khas. Sebuah senipertunjukan yang bersifat stimulus bagi masyarakat tentu mendapatkan respons,berupa respons positif dan respons negatif.Kata kunci: eksistensi, kuda kepang, transmigran.
format Tugas Akhir
author PRIMASTRI, Mutiara Dini
author_sort PRIMASTRI, Mutiara Dini
title Eksistensi Kesenian Masyarakat Transmigran di Kabupaten Pringsewu Lampung: Studi Kasus Kesenian Kuda Kepang Turonggo Mudo Putro Wijoyo
title_short Eksistensi Kesenian Masyarakat Transmigran di Kabupaten Pringsewu Lampung: Studi Kasus Kesenian Kuda Kepang Turonggo Mudo Putro Wijoyo
title_full Eksistensi Kesenian Masyarakat Transmigran di Kabupaten Pringsewu Lampung: Studi Kasus Kesenian Kuda Kepang Turonggo Mudo Putro Wijoyo
title_fullStr Eksistensi Kesenian Masyarakat Transmigran di Kabupaten Pringsewu Lampung: Studi Kasus Kesenian Kuda Kepang Turonggo Mudo Putro Wijoyo
title_full_unstemmed Eksistensi Kesenian Masyarakat Transmigran di Kabupaten Pringsewu Lampung: Studi Kasus Kesenian Kuda Kepang Turonggo Mudo Putro Wijoyo
title_sort eksistensi kesenian masyarakat transmigran di kabupaten pringsewu lampung: studi kasus kesenian kuda kepang turonggo mudo putro wijoyo
publisher FSP ISI Yogyakarta
publishDate 2017
callnumber-raw http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35463
callnumber-search http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35463
_version_ 1739538235251490816
score 14.389015