Summary: |
INTISARI
Latar Belakang : Perubahan yang terjadi secara fisiologis, kognitif dan kesehatan
psikososial akan berdampak terhadap berkurangnya kemampuan memenuhi
kebutuhan fungsional, bingung atau menarik diri. Salah satu kebutuhan yang harus
dipenuhi lansia adalah kebutuhan seksualitas. Dampak tidak terpenuhinya kebutuhan
seksual pada lansia dapat memicu terjadinya penganiyayaan seksual, seperti tindakan
kekerasan pada wanita, pelecehan seksualitas, pemerkosaan dan pedofilia.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara Harga Diri Lansia dengan Pemenuhan
Kebutuhan Seksualitas Lansia.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif
korelatif dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah lansia perempuan yang berusia 60 sampai 70 tahun yang masih sehat tidak
lumpuh, cacat dan memiliki suami di Dusun Nangulan Gadingsari Sande Bantul
Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel adalah dengan cara total sampling
didapatkan responden sebanyak 50 orang. Pengolahan data menggunakan rumus
Kendall Tau.
Hasil Penelitian : Menunjukan sebagian besar harga diri dalam kategori tinggi
sebayak 26 responden (52,0%). Pemenuhan kebutuhan seksual pada lansia di Dusun
Nanggulan Gadingsari Sanden Bantul Yogyakarta sebagian besar dalam kategori
cukup terpenuhi 29 (58,0%).
Simpulan : Tidak ada hubungan antara harga diri lansia dengan pemenuhan
kebutuhan seksual pada lansia perempuan. Hasil analisis pengujian hipotesis dengan
uji korelasi Kendall Tau diperoleh nilai signifikan p-value sebesar 0,177 (p>0,05)
sehingga Ho diterima dan Ha ditolak.
Saran : Diharapkan lansia untuk tetap mempertahankan harga diri dan pemenuhan
kebutuhan seksualnya sehingga tercipta keluarga yang harmonis di usia lanjut.
Kata Kunci : harga diri, kebutuhan seksual, lansia
Daftar Pustaka : 9 buku (2005.-2010); 15 jurnal, 9 skripsi, 2 internet
Jumlah : xiii; 71 halaman; 9 tabel; 2 gambar; 12 lampiran
|