Summary: |
Latar Belakang: Kepatuhan minum obat pasien hipertensi merupakan hal yang
harus diperhatikan karena hipertensi merupakan penyakit yang harus selalu
dikontrol. Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang tidak dapat
diabaikan, karena dukungan keluarga merupakan salah satu dari faktor yang cukup
berarti dan sebagai faktor penguat yang mempengaruhi kepatuhan pasien. Terdapat
60% pasien yang tidak patuh minum obat hipertensi di Puskesmas Seyegan Sleman
Yogyakarta.
Tujuan Penelitian: Diketahuinya hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan
minum obat pasien hipertensi di Puskesmas Seyegan Sleman Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
korelasi dan pendekatan waktu cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan
teknik purposive sampling. Sampel berjumlah 59 responden pasien. Instrumen yang
digunakan untuk mengukur kepatuhan minum obat yaitu kuesioner MMAS (Morisky
Medication Adherence Scale), dan dukungan keluarga adopsi dari kuesioner peneliti
sebelumnya. Analisis data yang digunakan uji Kendall Tau.
Hasil Penelitian: Dukungan keluarga baik sebanyak 33 responden (55,9 %),
dukungan keluarga cukup sebanyak 21 responden (35,6 %), dan dukungan keluarga
kurang sebanyak 5 responden (8,5 %). Kepatuhan minum obat tinggi sebanyak 18
responden (30,5 %), kepatuhan minum obat sedang sebanyak 27 responden (45,8 %),
dan kepatuhan minum obat rendah sebanyak 14 responden (23,7 %). Hasil uji
kendall tau hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat
menunjukkan p-value 0,000 (p< 0,05).
Simpulan dan Saran: Ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum
obat pasien hipertensi di Puskesmas Seyegan Sleman Yogyakarta. Diharapkan
responden dapat meningkatkan kesadaran terhadap kepatuhan minum obat hipertensi,
dan pentingnya dukungan keluarga dalam meningkatkan kepatuhan responden dalam
minum obat.
|