RESPON PEMERINTAH DAERAH ATAS KEBIJAKAN MORATORIUM CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL TERHADAP PENATAAN KELEMBAGAAN (Studi Kasus di Pemerintah Kabupaten Bantul 2011- 2014)

Permasalahan dalam birokrasi seperti tambun dan inefisiensi yang ditengarai dengan struktur organisasi yang gemuk dan jumlah pegawai yang besar menyebabkan belanja untuk membiayai organisasi tersebut juga tinggi. Kebijakan moratorium CPNS merupakan kebijakan pemerintah yang bertujuan menekan pers...

Full description

Main Author: Rochma Bertiana
Format: Thesis S2
Language: Bahasa Indonesia
Published: MIP 14 UMY 020 2014
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=54130
PINJAM
Summary: Permasalahan dalam birokrasi seperti tambun dan inefisiensi yang ditengarai dengan struktur organisasi yang gemuk dan jumlah pegawai yang besar menyebabkan belanja untuk membiayai organisasi tersebut juga tinggi. Kebijakan moratorium CPNS merupakan kebijakan pemerintah yang bertujuan menekan persentase pertumbuhan pegawai serta menekan belanja pegawai. Respon pemerintah daerah atas kebijakan moratorium CPNS, dalam penelitian ini diukur dengan parameter 1). anggaran belanja pegawai; 2) Perkiraan Penerimaan PNS;dan 3) Beban Kerja. Persentase belanja pegawai yang tinggi dipengaruhi oleh jumlah PNS, jumlah guru yang tersertifikasi. Adapun paparan respon atas kebijakan moratorium secara lengkap 1) Aspek penataan pegawai. Adanya kebijakan moratorium, mendorong Pemerintah Kabupaten Bantul untuk mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada. Pelaksanaan melalui peta jabatan, dan analisis beban kerja, dan 2) Aspek penataan organisasi. Respon Pemerintah Kabupaten Bantul dalam aspek ini berupa penyusunan grand desain perampingan struktur organisasi. B) Sesuai dengan hasil analisis penelitian ini, temuan spesifik yang diperoleh bahwa model penataan kelembagaan yang diterapkan adalah model bisnis proses. Model ini mengedepankan efektifitas dan efisiensi proses organisasi. Model ini struktur organisasi memiliki struktur organisasi yang sama pada setiap organisasi, yang membedakan adalah pada core output.
ISBN: TES MIP 20