Summary: |
tentang patient safety di Indonesia mulai gencar
terdengar pada tahun 2005. Angka pelaporan insiden di Indonesia tergolong masih
sedikit dan tidak banyak diungkap oleh rumah sakit. Manajemen harus
mendukung penuh pelaporan insiden terkait keselamatan pasien agar staf dapat
melaporkan semua Kejadian Nyaris Cidera, Kejadian Tidak Diharapkan dan isuisu
lainnya tanpa merasa takut dihukum atau disalahkan. Terkait dengan upaya
untuk menekan angka insiden keselamatan pasien di rumah sakit, menciptakan
atau membangun budaya patient safety merupakan langkah penting dalam
mewujudkan program keselamatan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisa pengaruh dimensi-dimensi kepemimpinan transformasional dan
faktor-faktor motivasi baik secara parsial maupun simultan terhadap penerapan
budaya patient safety di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non
eksperimental dengan desain cross sectional survey. Sampel yang digunakan
adalah semua perawat instalasi rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
unit II yang berjumlah 66 orang. Analisa data menggunakan regresi linier.
Hasil dan pembahasan: Hasil koefisien determinasi (R2) adalah 0,142
dan hasil uji F terdapat pengaruh positif dan signifikan antara dimensi-dimensi
kepemimpinan transformasional dan faktor-faktor motivasi terhadap budaya
patient safety dengan hasil F hitung 2,793 dan nilai p<0,05 (0,019) tingkat
kepercayaan 95%. Namun, jika dianalisa dengan uji t terdapat beberapa dimensi
kepemimpinan dan faktor motivasi yang tidak signifikan yaitu dimensi motivasi
inspirasional p>0,05 (0,068), stimulasi intelektual p>0,05 (0,586), pertimbangan
individu p>0,05 (0,215), dan faktor hygiene p>0,05 (0,802). Sedangkan yang
berpengaruh signifikan yaitu dimensi pengaruh ideal p<0,05 (0,035) dan faktor
motivator p<0,05 (0,001).
Kesimpulan: Secara simultan, dimensi-dimensi kepemimpinan
transformasional dan faktor-faktor motivasi berpengaruh terhadap penerapan
budaya patient safety di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. Namun,
jika dianalisa secara parsial terdapat beberapa dimensi kepemimpinan dan faktor
motivasi yang tidak signifikan yaitu dimensi motivasi inspirasional, stimulasi
intelektual, pertimbangan individu, dan faktor hygiene. Sedangkan yang
berpengaruh signifikan yaitu dimensi pengaruh ideal dan faktor motivator.
Kata kunci: kepemimpinan transformasional, motivasi, budaya patient safety
|